Gelar KTT G20, PDB Indonesia Berpotensi Tambah Rp7,47 Triliun

fin.co.id - 15/09/2021, 07:40 WIB

Gelar KTT G20, PDB Indonesia Berpotensi Tambah Rp7,47 Triliun

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

×

/p>

JAKARTA -  Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara yang tergabung dalam G20 pada 1 Desember 2021 sampai 31 November 2022. Lantas apa keuntungan yang didapat Indonesia sebagai Presidensi pada acara besar tersebut. 

/p>

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, sebagai pelaksana Presidensi G20, otomatis akan memberikan tambahan produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp7,47 triliun bagi Indonesia. 

/p>

Potensi penambahan PDB ini ditopang oleh kenaikan konsumsi masyarakat domestik yang mencapai Rp1,73 triliun dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor," kata Airlangga dalam Konferensi Pers Kesiapan Presidensi G20, dikutip Rabu (15/9/2021).

/p>

Selain itu, kata Airlangga, dampak pada pelaksanaan Presidensi G20 akan lebih tinggi 1,5 hingga 2 kali dari pertemuan IMF World Bank pada 2018 lalu di Indonesia.

/p>

"Karena pertemuan ini (G20) berjalan sekitar 150 pertemuan selama satu tahun atau 12 bulan," ujarnya.

/p>

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, bahwa ada tujuh poin utama yang akan dibahas dalam G20. Hal ini khususnya terkait dengan sistem keuangan.

/p>

Pertama, negara-negara G20 akan membahas dan berkoordinasi untuk memulihkan ekonomi global. Untuk pulih bersama, maka harus ada koordinasi politik global.

/p>

"Yang akan dibahas adalah kebijakan-kebijakan extraordinary yang akan menetapkan kapan mulai exit policy, yaitu mengurangi intervensi kebijakan luar biasa," kata Sri Mulyani.

/p>

Kedua, membahas dampak covid-19 tak hanya kepada sektor kesehatan, tapi juga luka di sektor ekonomi. Ia mencontohkan bahwa neraca keuangan korporasi terganggu dan gangguan rantai pasokan akibat covid-19.

/p>

Ketiga, mata uang digital. Keempat, negara-negara G20 akan membahas mengenai bagaimana sektor keuangan mendukung transformasi ekonomi hijau. Kelima, pembayaran lintas batas. Keenam, inklusi keuangan. Ketujuh, pajak global.

/p>

"Reformasi perpajakan jadi menu utama kami," pungkasnya.

/p>

Admin
Penulis