/p>
JAKARTA - Aplikasi PeduliLindungi sudah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Banyak perbaikan yang harus dilakukan. Salah satunya adalah bagaimana orang bisa mengakses aplikasi tersebut tanpa menggunakan smartphone alias handphone (HP).
/p>
"Banyak catatan mengenai PeduliLindungi ini. Kami menyadari aplikasi ini baru diluncurkan full sebagai screening dan tracing dalam sebulan ini. Sudah ada 25 juta yang yang menggunakan barcode melalui aplikas tersebut," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Senin (13/9).
/p>
Menurutnya, masih ada sertifikat yang tidak masuk ke PeduliLindungi meskipun sudah vaksin. Dia memastikan perbaikan akan terus dilakukan.
/p>
"Sekuritinya juga sudah berikan ke BSSN dan BIN. Kita pastikan semua vaksin yang disuntikkan masuk ke PeduliLindungi. Terdapat puluhan ribu koreksi," imbuh Budi.
/p>
Selain itu, Budi menyebu pihaknya juga mencari cara agar aplikasi PeduliLindungi bisa digunakan tanpa handphone. Sehingga semua masyarakat bisa mengaksesnya.
/p>
"Sedang kita pikirkan bagaimana caranya. Agar ada alternatif lain. Sebagai contoh yang sudah dilakukan di bandara-bandara, sistem PeduliLindungi diintegrasikan dengan sistem check in pesawat dan sistem ordering dari aplikasi penyedia," urainya.
/p>
Yang terpenting, lanjutnya, sistem PeduliLindungi ini terkait status vaksinasi dan juga hasl lab PCR. Dengan demikian kategori merah, kuning, hijaunya akan langsung diketahui tanpa membutuhkan handphone. (rh/fin)
/p>
