Pengadaan Multivitamin Rp2 Miliar Dibatalkan, Sekjen: Tidak Ada Kaitannya Dengan Anggota DPR

/p>

JAKARTA - Rencana pengadaan multivitamin untuk para pegawai Sekretariat Jenderal DPR dengan pagu anggaran sekitar Rp2,09 miliar dibatalkan. Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan, lembaganya telah memutuskan untuk tidak dilanjutkan. 

/p>

"Kami memang melakukan pengadaan vitamin dengan pagu anggaran sekitar Rp2,09 miliar dengan menggunakan lelang cepat. Didapatkan pemenang dengan angka Rp1,7 miliar. Namun, setelah mendengarkan masukan publik, maka pada Kamis pagi saya putuskan untuk dibatalkan," kata Indra, Kamis (2/9).

/p>

Ia menjelaskan, pada awalnya pengadaan multivitamin itu akan diberikan kepada para pegawai dan staf di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR. Dengan rincian, 1.308 ASN, 1.486 petugas pengamanan dalam, 4.344 tenaga ahli dan staf ahli, dan 718 petugas kebersihan-taman.

/p>

Karena itu menurut dia, rencananya jumlah keseluruhan paket yang akan diberikan sebanyak 7.856 paket, berbentuk vitamin yang rencananya diberikan pada Juli lalu.

/p>

"Rencananya diberikan pada bulan Juli lalu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan DPR dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan anggota DPR. Karena anggota DPR sudah melalui asuransi," ujarnya.

/p>

Ia menjelaskan, pengadaan multivitamin tersebut dilatarbelakangi karena jumlah kasus positif Covid-19 di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR sangat tinggi, misalnya pada Agustus ada 551 orang. Namun, saat ini hanya 27 orang.

/p>

Menurut dia, rencana pemberian multivitamin tersebut termasuk untuk kebutuhan persiapan paket isolasi mandiri (isoman) yang dilaksanakan Setjen DPR di Wisma DPR di Kopo, Jawa Barat.

/p>

Sebelumnya, Setjen DPR melakukan pengadaan multivitamin senilai Rp2.096.080.000 dari APBN 2021. Pengadaan itu tercatat dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik DPR dan tertulis satuan kerja yang melakukan pengadaan adalah Sekretariat Jenderal DPR. (khf/fin)

/p>