Cerita Menlu Retno Marsudi Saat Bertemu Perwakilan Taliban

fin.co.id - 02/09/2021, 13:55 WIB

Cerita Menlu Retno Marsudi Saat Bertemu Perwakilan Taliban

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

/p>

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menceritakan pertemuannya dengan perwakilan Taliban pada 26 Agustus lalu. Dalam pertemuan, Retno menyampaikan tiga pesan setelah Taliban berhasil merebut kekuasaan Afghanistan. 

/p>

Menurut dia, ada tiga poin yang disampaikannya dalam pertemuan tersebut, pertama, pentingnya pembentukan pemerintah yang inklusif di Afghanistan.

/p>

Ia menjelaskan poin kedua, harus ada jaminan Afghanistan tidak dijadikan sebagai tempat latihan bagi aktivitas kelompok teroris yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas kawasan serta dunia. Ketiga, pentingnya penghormatan terhadap hak-hak perempuan.

/p>

"Satu-satunya keinginan Indonesia adalah melihat Afghanistan damai, stabil, dan makmur," kata Retno saat Rapat Kerja Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/9).

/p>

Ia menjelaskan pertemuan dia dengan perwakilan Taliban dalam rangka menyampaikan pesan Indonesia bagi Afghanistan setelah kelompok itu merebut kekuasaan.

/p>

"Pertemuan tersebut kami sengaja gunakan untuk window opportunity atau kesempatan yang masih terbuka untuk menyampaikan pesan dan harapan Indonesia terhadap Afghanistan," ujarnya.

/p>

Ia menjelaskan, pihak Taliban menyampaikan komitmennya untuk berusaha keras membentuk pemerintahan yang inklusif di Afghanistan.

/p>

Selain itu menurut dia, Taliban menyampaikan akan menunjuk pejabat sementara di beberapa posisi. Di antaranya menteri pertahanan, menteri dalam negeri, menteri keuangan, menteri pendidikan, kepala intelijen, gubernur bank sentral, gubernur Kabul, dan wali kota Kabul.

/p>

"Mereka (Taliban) katakan penunjukan tersebut hanya sementara sambil berupaya membentuk pemerintahan yang inklusif," katanya.

/p>

Ia menjelaskan, saat dia ke ke Doha, Qatar, Retno juga melakukan pertemuan terpisah dengan menteri luar negeri Qatar dan utusan khusus presiden Amerika Serikat untuk urusan Afghanistan.

/p>

Langkah itu, menurut dia, perlu dilakukan untuk mendapatkan catatan komparasi terkait situasi di Afghanistan agar memudahkan pengambilan keputusan bagi Indonesia ke depannya.

/p>

"Kunjungan singkat kami ke Doha tersebut berlangsung kurang dari 24 jam, antara lain untuk 'compare note' situasi Afghanistan dan proyeksi kedepan sehingga memudahkan dalam mengambil keputusan," tandasnya. (khf/fin)

/p>

Admin
Penulis