News . 02/09/2021, 23:17 WIB
/p>
JAKARTA - Kasus kematian akibat COVID-19 masih cukup tinggi di Indonesia. Ada sejumlah karakteristik kematian yang perlu diwaspadai.
/p>
"Kita memerlukan pendekatan khusus yang berfokus pada penurunan angka kematian," kata Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito melalui kanal YouTube BNPB di Jakarta, Kamis (2/9).
/p>
Dia mengatakan angka kematian yang tinggi di sejumlah daerah bisa disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya rumah sakit yang penuh. Lalu, alat-alat yang tidak tersedia di rumah sakit rujukan. Kemudian, tidak adanya tempat isolasi terpusat. Begitu juga ada tempat isolasi terpusat, namun tidak dimanfaatkan.
/p>
"Bisa juga karena penanganan warga yang terkena COVID-19 tidak dilakukan dengan sesegera mungkin. Ini terjadi karena tidak berjalannya fungsi posko atau satgas di level kelurahan atau desa," urainya.
/p>
Pemerintah daerah, lanjutnya, tidak hanya wajib memahami data. Namun juga wajib mengaitkan satu data dengan yang lainnya. Tujuannya agar dapat diidentifikasi masalah kematian yang sebenarnya.
/p>
Contohnya hubungan data kematian dengan situasi yang berpotensi menjadi penyebab angka kematian tinggi. "Seperti data keterisian tempat tidur perawatan isolasi. Lalu ketersediaan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan," tukasnya.
/p>
Pemerintah daerah, diminta meninjau karakteristik kematian di daerahnya masing-masing. Baik berdasarkan usia maupun berdasarkan tingkat gejalanya.
/p>
Seluruh kepala daerah wajib mencari tahu penyebab kematian. Terutama di daerahnya. Setelah itu, dilakukan langkah cepat untuk perbaikan yang diperlukan. (rh/fin)
/p>PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com