JAKARTA - Sikap Dovish Federal Reserve (The Fed) terkait rencana kenaikan suku bunga, disebut bakal menjadi sentimen positif bagi pergerakan mata uang rupiah hari ini.
/p>
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bisa menguat lagi hari ini dengan momentum penguatan yang besar kemarin. Ada potensi ke kisaran support Rp14.230 per dolar AS dengan resisten di kisaran Rp14.300 per dolar AS.
/p>
Mengutip data Bloomberg, Rabu (1/9/2021) pukul 09.17 WIB, rupiah diperdagangkan pada level Rp14.257 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan penguatan 10 poin atau 0,07 persen dibandingkan posisi penutupan pasar spot pada Selasa sore kemarin (31/8/2021) yang ditutup di level Rp14.267 per dolar AS.
/p>
"Penguatan rupiah terhadap dolar AS ini masih didukung oleh pernyataan The Federal Reserve soal kenaikan suku bunga yang tidak terburu-buru," kata Ariston dalam keterangan tertulis, Rabu (1/9/2021).
/p>
The Fed masih ingin mendapatkan konfirmasi dari data-data ekonomi AS terutama data tenaga kerja. Data tenaga kerja AS versi pemerintah baru akan dirilis Jumat malam mendatang.
/p>
"Semalam data survei tingkat keyakinan konsumen AS bulan Agustus dirilis lebih rendah dari ekspektasi. Penurunan data ini bisa dikaitkan dengan kasus covid yang kembali tembus 100 ribu di AS. Hasil ini juga bisa menjadi faktor penekan dolar AS hari ini," ujar Ariston.
/p>
Sementara dari dalam negeri, pelonggaran aktivitas ekonomi membantu penguatan rupiah. Hari ini juga akan dirilis data inflasi Indonesia bulan Agustus.
/p>
"Bila hasilnya tidak mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yang bisa diartikan tingkat konsumsi terjaga meskipun situasi PPKM , ini bisa mendukung penguatan rupiah," pungkasnya. (git/fin)
/p>
