Sentimen Dovish The Fed Diprediksi Dorong Penguatan Rupiah

JAKARTA - Sikap ekspansif atau dovish dari The Federal Reserve (The Fed) diprediksi bakal mendorong penguatan nilai tukar tukar rupiah terhadap dolar hari ini.

/p>

Mengutip data Bloomberg, Selasa (31/8) pukul 09.27 WIB, kurs rupiah diperdagangkan pada level Rp14.341 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan penguatan 29 poin atau 0,20 persen dibandingkan posisi penutupan pasar spot pada Senin sore kemarin (30/8) yang ditutup di level Rp14.370 per dolar AS.

/p>

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra dalam riset hariannya mengatakan, kurs rupiah berhasil menguat kemarin ke bawah Rp 14.400 per dolar AS. Namun demikian pasar masih menangkap pesan dovish  dari pernyataan Jerome Powell, Gubernur the Fed bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru menaikan suku bunga acuannya.

/p>

Pagi ini nilai tukar regional bergerak menguat terhadap dolar AS, sentimen the Fed di atas bisa jadi masih mendorong penguatan nilai tukar regional.

/p>

"Hari ini, Rupiah berpotensi turut menguat ke kisaran Rp 14.330 - Rp 14.350 per dolar AS. Sementara potensi resisten di kisaran Rp 14.400 per dolar AS," tutur Ariston.

/p>

Penguatan rupiah juga bisa didukung oleh situasi pandemi di dalam negeri yang mulai terkendali dimana kasus baru menurun dan aktivitas ekonomi diperlonggar.

/p>

Sementara itu, DIrektur PT TFRX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi sebelumnya memperkirakan rupiah hari ini akan dibuka berfluktuatif, namun ditutup menguat. 

/p>

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan  dibuka  berfluktuatif namun  ditutup menguat  di rentang   Rp14.350 - Rp 14.400  per dolar AS," ujar Ibrahim, Senin (30/8) kemarin. (git/fin)

/p>