×
/p>
JAKARTA - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan, bahwa reaktor nuklir utama Korea Utara, Yongbyon kembali aktif. Hal itu dianggap sebagai pertanda Kim Jong-un kembali mengembangkan program senjata.
/p>
Menurut laporan tahunan IAEA yang dirilis pada Senin (30/8), bahwa pengaktifan kembali reaktor nuklir ini menandakan jika Yongbyon kembali beroperasi.
/p>
"Sejak awal Juli, ada beberapa indikasi, termasuk pelepasan air dingin, yang menunjukkan reaktor beroperasi," demikian bunyi laporan IAEA yang dikutip dari AFP, Selasa (31/8/2021).
/p>
"Jika benar, maka Korut mengaktifkan kembali salah satu reaktor nuklir utama mereka yang sudah tak beroperasi sejak Desember 2018 lalu," sambungnya.
/p>
IAEA sendiri sebenarnya sudah diusir dari Korut sejak 2009. Namun, badan atom itu masih memantau ketat perkembangan situasi di Korut dari luar.
/p>
Ketika mengetahui indikasi pengaktifan kembali Yongbyon, IAEA mengaku sangat khawatir. Mereka menegaskan bahwa pengaktifan Yongbyon merupakan "pelanggaran" terhadap resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
/p>
Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga mengaku sudah menerima informasi mengenai pengaktifan kembali reaktor nuklir ini.
/p>
"Laporan ini menggarisbawahi betapa penting dialog dan diplomasi agar denuklirisasi penuh dapat tercapai di Semenanjung Korea," ujar pejabat itu kepada AFP.
/p>
"Kami akan terus berdialog dengan Korut untuk membahas aktivitas yang dilaporkan ini dan berbagai hal lain terkait denuklirisasi," pungkasnya.
/p>