Penyelidik Nonaktif KPK Ungkap Andil 'Raja OTT' dalam Giat Tangkap Tangan Probolinggo

fin.co.id - 30/08/2021, 08:47 WIB

Penyelidik Nonaktif KPK Ungkap Andil 'Raja OTT' dalam Giat Tangkap Tangan Probolinggo

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Tim satuan tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (satgas KPK) melakukan giat operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

/p>

Giat tersebut dilakukan oleh satgas penyelidik yang sempat dipimpin pegawai KPK nonaktif lantaran tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) Harun Al Rasyid. Harun dikenal dengan julukan "Raja OTT" karena satgas yang dipimpinnya dulu sebelum dinonaktifkan banyak melakukan tangkap tangan.

/p>

"Informasi yang saya terima memang ini adalah hasil kerja keras dari rekan-rekan kami, penyelidik KPK anggota dari satgas penyelidik yang dipimpin Bapak Harun Al Rasyid sang Raja OTT," kata penyelidik nonaktif KPK Rieswin Rachell, Senin (30/8).

/p>

"Saya bangga dengan rekan-rekan kami yang masih terus berjuang memberantas korupsi dan tetap menjaga integritasnya dalam keadaan seperti ini," ucapnya.

/p>

Menurut Rieswin, kasus tersebut telah diselidiki sebelum dugaan penyingkiran pegawai melalui TWK terjadi. Ia menuturkan, jajaran penyelidik KPK telah mengumpulkan banyak informasi dan bahan keterangan terkait perkara itu.

/p>

Ia memahami bagaimana rumitnya kerja rekan-rekannya di Direktorat Penyelidikan KPK kini, khususnya satgas pimpinan Harun Al Rasyid, dalam menyelidiki perkara akibat adanya dugaan penyingkiran melalui TWK. Tim yang semula berisi tujuh penyelidik, kata dia, kini hanya tersisa empat orang lantaran polemik itu.

/p>

"Tentu saja kerja-kerja tersebut juga dilakukan dengan arahan dan bimbingan terakhir dari Bapak Harun Al Rasyid sang Raja OTT sebelum dinonaktifkan melalui TWK dan SK Pimpinan KPK Nomor 652 Tahun 2021 dan kami juga memberikan dukungan moral dan semangat kepada rekan-rekan kami," kata Rieswin.

/p>

Meski telah berstatus nonaktif, Rieswin mengungkapkan, penyelidik KPK yang termasuk dalam daftar 57 pegawai nonaktif akibat tak lulus TWK akan tetap memberikan dukungan moral kepada rekan sejawat yang masih aktif bertugas memberantas korupsi.

/p>

"Kaarena bagaimana pun kami adalah penyelidik KPK yang prihatin dengan kinerja penindakan KPK," tegasnya.

/p>

Dirinya pun menekankan, keberhasilan dalam kegiatan tangkap tangan adalah hasil kerja keras penyelidik KPK dengan melakukan pengolahan informasi dan bahan keterangan yang telah dikumpulkan.

/p>

"Bukan dengan menunggu kecerobohan pelaku-pelaku," tegas Rieswin. (riz/fin)

/p>

Admin
Penulis