JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi mengizinkan para jamaah umrah menggunakan vaksin Sinovac dan Sinopharm yang banyak digunakan di Indonesia. Tapi, harus melengkapi dengan satu dosis vaksin penguat.
/p>
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi mengatakan penyelenggaraan umrah tahun ini, Pemerintah Arab Saudi mengizinkan jamaah menggunakan vaksin COVID-19 buatan Sinovac dan Sinopharm. Vaksin ini banyak digunakan di Indonesia.
/p>
"Tapi, jamaah yang hendak menunaikan ibadah umrah harus mendapat tambahan satu dosis vaksin buatan AstraZeneca, Pfizer, Moderna, atau Johnson & Johnson," katanya, Kamis (26/8).
/p>
Meski demikian, dikatakannya yang terpenting saat ini adalah mendorong para jamaah untuk melakukan vaksinasi. Para pengelola biro perjalanan ibadah umrah harus fokus mendorong anggota jamaah menjalani vaksinasi COVID-19.
/p>
"Bagaimana kita mendorong jamaah yang sudah terdaftar jumlahnya 60 ribu itu, kita dorong mereka untuk vaksin kedua, itu dulu," ungkapnya.
/p>
Dijelaskannya, yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita bisa menurunkan angka penularan COVID-19. Jika penularan virus corona di Tanah Air terkendali, maka Indonesia akan mendapat kelonggaran-kelonggaran, termasuk dalam mengirim jamaah umrah.
/p>
"Kita selesaikan hulunya, cukup kita melandaikan sesuai standar WHO. Dikatakan pandemi ini di atas lima persen dari jumlah penduduk, nah, bagaimana kita turut serta memutus mata rantai penularan," terangnya.
/p>
Dikatakannya, penerapan protokol kesehatan dan pemerataan vaksinasi berperan penting dalam upaya pengendalian COVID-19.
/p>
"Protokol kesehatan menjaga kita dari penularan dan vaksin menjaga imunitas kita, agar terjaga kalau ada virus masuk ke tubuh, maka dia akan menangkal," ungkapnya.(gw/fin)
/p>