JAKARTA - Perekonomian Indonesia diklaim sudah mengalami perbaikan. Hal itu tercermin dari peningkatan pendapatan pajak yang sudah mulai tumbuh positif. Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu (25/8) secara virtual.
/p>
Bendahara negara itu mengungkap, sektor dengan pertumbuhan setoran pajak tertinggi adalah informasi dan komunikasi. Tercatat pada Januari-Juli 2021, penerimaan pajak dari sektor tersebut melonjak 19,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
/p>
"Sektor informasi dan komunikasi merupakan pemenang dalam Covid ini. Tahun lalu kontraksinya sangat kecil, tetapi kemudian rebound-nya hampir mendekati 20 persen. Kita lihat kuartal I sektor ini tumbuhnya sudah cukup tinggi yaitu 9,5 persen. Pada bulan Juli sendiri mencapai 44,7 persen,"ungkap Sri Mulyani.
/p>
Hal lain yang dijadikan cerminan bahwa ekonomi telah membaik yakni sektor transportasi dan pergudangan yang disebutnya mulai pulih. Sektor yang mengalami kontraksi paling dalam ini pada Januari-Juii 2021 tercatat berhasil memberikan kontribusi dari setoran pajak tumbuh 2,9 persen yoy. Pada Juli 2021 saja, pertumbuhan penerimaan sektor ini melonjak hingga 34,8 persen.
/p>
"Pada kuartal II, sektor ini sudah menunjukkan turnaround dengan pertumbuhan 5 persen," ungkapnya.
/p>
Meski demikian, Sri Mulyani mengatakan bahwa kebijakan PPKM yang berlaku mulai awal Juli hingga saat ini berpotensi membawa dampak. Pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat bakal mempengaruhi performa dunia usaha di berbagai sektor.
/p>
"Peta pergerakan ekonomi kita ter-capture dari penerimaan pajak dan masih ada akselerasi tinggi di Juli. Tentu nanti kita akan lihat dampak PPKM yang dilakukan hingga pertengahan Agustus ini," tuturnya.
/p>/p>
Defisit APBN 2,04 Persen
/p>
Hingga akhir Juli 2021, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 mencatatkan defisit senilai Rp 336,9 triliun. Jumlah ini setara dengan 2,04 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
/p>
Total belanja negara hingga akhir JUli 2021 dilaporkan sebanyak Rp 1.368,4 triliun, atau naik 9,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020. Realisasi belanja ini setara dengan 49,8 persen dari target didalam APBN.
/p>
"Belanja Pemerintah Pusat adalah Rp 952,8 triliun, naik 20,1 persen. Transfer ke Daerah dan Dana Desa Rp415,5 triliun, turun 9,4 persen," ungkap Sri Mulyani.
/p>
Dari sisi penerimaan, kata Sri Mulyani, tercatat hingga Juli 2021 mencapai Rp 647,7 triliun atau naik 7,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah ini setara dengan 52,7 persen dari target APBN.
/p>
Sementara penerimaan dari kepabeanan dan cukai tercatat Rp 141,2 triliun. Jumlah ini naik 29,5 persen dibandingkan Juli 2020, dan sudah 65,7 persen dari target.
/p>
"PNBP (Penerimaan Bukan Pajak) juga membaik. Dari pagu Rp 298,2 triliun realisasinya Rp 241,1 triliun atau 81,2 persen. Terjadi peningkatan 15,8 persen," pungkasnya. (git/fin)