JAKARTA- Akademisi Nahdatul Ulama (NU), Ayang Utriza Yakin meminta politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid agar tidak membawa-bawa NU untuk membenarkan Taliban.
/p>
"Ustadz Dr Hidayat Nur Wahid: bisakah Bapak tidak lagi membawa-bawa NU dalam wacana dan bingkaian geopolitik IM PKS? Kami minta hentikan 'menyeret' NU dalam tiap wacana politik IM PKS," ujar Ayang Utriza Yakin, dikutip Rabu (25/8/2021).
/p>
Utriza Yakin menegaskan bahwa NU tidak sama dengan Taliban dan Wahabi. "Budaya Taliban tidak sama dengan Nahdlatul Ulama yang wasatiah-nasionalis," katanya.
/p>
Lebih lanjut, Utriza Yakin menilai bahwa saat ini banyak ormas, politikus, hingga partai, sering membawa-bawa nama NU untuk narasi geopolitik mereka.
/p>
"Jadi memang politisi, orsospol, ormas tak-berizin, gerakan transnasional, dkk. itu sering sekali membawa-2 NU dlm narasi geopolitik mereka, krn paling "gurih" menyerang NU. Namun, Allah buka mata kita: coba perhatikan mereka yg menyerang NU itu biasanya benci NKRI.!" cetusnya.
/p>
Sebelumnya, Hidayat Nur Wahid atau HNW, menegaskan bahwa Taliban tidak sama dengan ISIS dan bukan gerakan radikalis.
/p>
"Kalau mau dibilang tempat teroris, ISIS, nyatanya Taliban malah mengeksekusi pimpinan ISIS yang sebelumnya ditangkap," ujarnya, dalam diskusi virtual bertajuk 'Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Perdamaian Indonesia' yang diselenggarakan Center for Reform, Sabtu 21 Agustus 2021 lalu.
/p>
HNW juga mengaku tidak setuju jika Taliban dituduh wahabi dan radikal. Karena menurutnya kelompok Taliban ini saat ini menganut mazhab Hanafi yang tidak ada kaitannya dengan wahabi maupun radikal.
/p>
Bahkan ia juga menyebut bahwa kelompok Taliban mirip Nahdlatul Ulama (NU), karena sama-sama memiliki kultur dan tradisi dalam beragamanya.
/p>
"Kalau mau dituduh wahabi dan radikal faktanya mereka menganut mazhab Hanafi yang kultur dan tradisi beragamanya sama dengan NU. Jadi semua tuduhan negatif yang selama ini diarahkan ke Taliban tidak relevan lagi," ungkapnya. (dal/fin).
/p>