Soal Pembelajaran Tatap Muka, Nadiem Minta Tolong DPR

JAKARTA - Sebanyak 12 daerah di Indonesia masih melarang terselenggaranya pembelajaran tatap muka (PTM). Padahal, menurut daerah tersebut dinilai sudah dapat melakukan hal itu. Dari 12 daerah yang melarang sekolah tatap muka, mayoritas berada di Pulau Sumatera. Nadiem meminta tolong Komisi X DPR RI agar daerah tersebut dapat segera melaksanakan sekolah tatap muka.

/p>

"Ada beberapa daerah Bapak dan Ibu anggota Komisi X. Tolong bantuannya. Ada beberapa yang masih melarang PTM terbatas. Dilarang oleh pemdanya. Padahal sudah jelas mereka harus mulai melakukannya, tolong," ujar Mendikbud Ristek Nadiem Makarim saat menggelar rapat bersama Komisi X di Jakarta, Senin (23/8).

/p>

Dia mengungkap ada 12 daerah yang masih melarang terselenggaranya PTM. "Ada Kepulauan Riau, ini mohon dukungannya. Juga Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Pemkot Serang, Pemprov Gorontalo, Pemkab Lampung Tengah, Pemkab Tanggamus, Pemkab Lampung Utara, Pemkab Waykanan, Pemkab Pesawaran, Pemkab Tulang Bawang, dan Pemkab Mesuji. Beberapa daerah ini secara eksplisit dilarang pemdanya. Bapak-ibu, tolong dukungannya untuk mensosialisasikan ini agar ini segera dilakukan," imbuhnya.

/p>

Dia menjelaskan capaian vaksinasi terhadap guru, tenaga pendidik, dan remaja usia 12-17 tahun. Sebanyak 35 persen guru dan tenaga pendidik sudah divaksin dua kali.

/p>

"Alhamdullilah, dukungan dari Kemenkes, satgas, saat ini jumlah guru dan tenaga pendidik yang sudah menerima satu kali vaksinasi itu sudah lebih dari 54 persen. Lalu, 35 persen sudah dua kali vaksinasi. Artinya sudah lengkap," papar Nadiem.

/p>

Menurutnya, jika guru dan tenaga pendidik dalam satu sekolah sudah divaksin dua kali, maka sekolah wajib memberikan opsi pembelajaran tatap muka terbatas. Jika orang tua tak ingin anaknya belajar di sekolah, padahal sudah ada opsi pembelajaran tatap muka, Nadiem tak mempersoalkannya.

/p>

"Ini yang baru mulai, relatif baru, adalah remaja usia 12-17 tahun yang sudah menerima satu dosis itu 2,6 juta, dan 1,16 juta yang sudah menerima dua dosis," pungkasnya. (rh/fin)

/p>