Angka Kematian Covid Masih Tinggi, Puan: PPKM Harus Dievaluasi

fin.co.id - 23/08/2021, 12:12 WIB

Angka Kematian Covid Masih Tinggi, Puan: PPKM Harus Dievaluasi

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Angka kematian akibat COVID-19 yang masih cukup tinggi harus menjadi bahan dalam melakukan evaluasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

/p>

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, setelah PPKM diperpanjang, memang terlihat adanya tren penurunan penambahan kasus COVID-19. Namun, harus menjadi perhatian bersama soal indikator angka kematian yang sampai sekarang masih cukup tinggi.

/p>

Berdasarkan data harian kasus COVID-19, angka kematian pasien masih berada di atas seribu orang per hari. Puan menegaskan bahwa angka kematian akibat COVID-19 yang tinggi masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan Pemerintah.

/p>

Dia juga meminta bagi daerah-daerah yang angka kasus kematian COVID-19 masih tinggi, harus hati-hati kalau ingin melonggarkan pembatasan kegiatan, sejalan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

/p>

Puan mencontohkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 21 Agustus, ada 10 provinsi dengan tingkat kematian tertinggi adalah Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Aceh, Gorontalo, Kalimantan Timur, DI Yogyakarta (DIY), Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tengah.

/p>

Dia berharap, meningkatkan fasilitas kesehatan di daerah-daerah tersebut, sehingga perawatan terhadap pasien COVID-19, khususnya yang bergejala sedang hingga berat, dapat dilakukan secara maksimal.

/p>

Dia juga menyoroti data satgas COVID-19 pada pekan lalu terkait 9 provinsi yang masih menunjukkan peningkatan kasus mingguan, yaitu Jawa Tengah, Bali, Papua Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Aceh, NTB, Maluku, dan Jambi.

/p>

Menurut dia, harus ada evaluasi mengapa daerah-daerah tersebut masih mengalami peningkatan kasus, termasuk juga harus ada perbaikan sistem pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

/p>

"Jangan karena ingin mengejar target vaksinasi, kemudian indikator-indikator penanganan pandemi lainnya jadi kendor. Pastikan semua berjalan bersamaan karena semuanya sama-sama penting untuk menyelamatkan rakyat dari badai COVID-19," tandasnya. (khf/fin)

/p>

Admin
Penulis