JAKARTA- Pemerhati sosial politik, Ferdinand Hutahaean ikut angkat bicara soal pernyataan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri yang marah dan sedih ketika Presiden Jokowi dihina dengan sebutan kodok.
/p>
Ferdinand menilai, Megawati marah sebab, presiden RI ke-5 itu sangat mengenal pribadi Jokowi sebagai kader partai atau pun sebagai presiden. Ferdinand mengatakan, para penyinyir sudah keterlaluan.
/p>
"Megawati sangat mengenal Jokowi sebagai pribadi, sahabat, kader maupun sebagai Presiden. Mega juga sangat tau apa yang dikerjakan oleh Jokowi dan sangat paham tentang niat tulusnya. Maka ketika Mega menangis, artinya para penyinyir dan pengejek itu sudah keterlaluan. Ini seruan untuk mengambil sikap melawan," ujar Ferdinand di akun Twitter-nya, @FerdinandHaean3, Kamis (19/8/2021).
/p>
Ferdinand mengatakan, kata-kata tidak bermoral dari para penyinyir terhadap Jokowi sudah di luar batas.
/p>
"Kata-kata tak bermoral ala pengecut kapada Presiden memang sudah diluar batas, keterlaluan dan tidak mengindahkan kaidah budaya maupun kaidah agama. Ironisnya, yang melakukan itu justru adalah orang yang mengaku paling beragama dan merasa orang baik. Sesungguhnya mereka hanya pengecut," ucap mantan kader Partai Demokrat ini.
/p>
Dia juga merasa heran dengan para penyinyir. Ketika 'diserang' balik oleh para pendukung Jokowi malah disebut sebagai buzzerRp.
/p>
"Bicara dungu, bicara cebong, kodok, tolol, biadab dan segala macam hinaan lainnya kepada presiden. Tapi ketika publik menyerang balik, mereka tak mengaku, malah menyalahkan buzzer sebagai kambing hitam," katanya.
/p>
Ferdinand kemudian menyindir mereka sebagai pemuja aktor dari Megamendung. Meski tak menyebut nama, tetapi aktor megamendung diduga adalah Habib Rizieq Shihab.
/p>
"Sungguh, mereka memang pengecut pemuja aktor asmara kandang kambing mega mendung," celetuknya. (dal/fin).
/p>
