News . 15/08/2021, 07:53 WIB
JAKARTA - Banyak pihak yang merespon keras terhadap Badan Pembina Ideologi Pancasila atau BPIP terkait lomba menulis dengan tema 'Hukum Hormat Bendera dalam Islam' dan 'Hukum Bernyanyi Lagu Kebangsaan dalam Islam. Sebab kedua tema itu dinilai menyinggung umat Islam.
/p>
Tokoh papua, Christ Wamea ikut menyindir BPIP. Dia menilai, selama ini kerjanya BPIP seolah kerap membenturkan Islam.
/p>
"BPIP ini lembaga yang kerjanya cuma benturkan islam dengan pancasila," tulis Christ Wamea di Twitter-nya, dikutip FIN, Ahad (15/8).
/p>
Dia bilang bahwa isu hormat bendera menurut Islam sudah lama selesai salam sejumlah pembahasan. Kini tema itu kembali diangkat dan mengusik umat Islam.
/p>
"BPIP Mengangkat isu hormat bendera justru mengusik umat Islam yang sudah lama 'clear' katanya. Lomba penilusan artikel tersebut digelar BPIP dalam rangka peringati hari santri nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2021. BPIP menyampaikan hal itu pada akun Twitter resminya.
/p>
"SalamPancasila. Halo #SobatPancasila dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021 Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar lomba: Kompetisi Penulisan Artikel Tingkat Nasional," tulisnya.
/p>
Persoalan itu juga direspon keras oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas. Busyro menilai, lomba itu tendensius dan tidak bermanfaat.
/p>
"Ini bukan saja tendensius, itu jelas-jelas useless, tidak ada manfaatnya sama sekali. Tidak ada konsep akademis ideologisnya," ucap Busyro kepada wartawan.
/p>
Busyro menilai tema yang diusung BPIP justru mengadu domba sekaligus penghinaan terhadap komunitas santri. Dia mengatakan Hari Santri bukan hanya milik warga Nahdlatul Ulama saja, tapi milik semua umat Islam.
/p>
"Apakah selama ini negara itu ada problem dengan penghormatan bendera Merah Putih? Problem lagu kebangsaan? Faktanya tidak ada. Kalau tidak ada, mengapa BPIP mencari-cari penyakit ini namanya," kata Busyro. (dal/fin).
/p>PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com