JAKARTA - Tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus digulirkan. Ini menunjukkan ada yang ingin menjadikan TWK KPK sebagai panggung besar.
/p>
Sekjen Partai Gelora Indonesia Mahfudz Siddiq menilai ada pihak yang ingin menjadikan polemik TWK pegawai KPK sebagai panggung besar. Isu tersebut terus digulirkan agar ramai dan lama.
/p>
"Saya melihat dari perspektif politik, ini ibarat satu panggung kecil. Karena ini perkara kecil. Saya membacanya panggung ini ingin dibuat ramai. Di atas panggung itu ada yang pro kontra, mereka tidak terlalu peduli," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/8).
/p>
Dijelaskannya, dalam panggung besar itu yang penting "goalnya", bukan ingin kembali ke KPK.
/p>
"Maunya mereka panggung ini dibikin ramai dan panjang. Ujungnya sampai 2024," katanya.
/p>
Disebutkan Mahfudz, pada 27 Mei 2021 saat membawa kasus ini ke Komnas HAM, salah seorang pegawai KPK mengatakan persoalan ini akan selesai kalau Presiden pro terhadap pemberantasan korupsi.
/p>
"Jadi, intinya panggung ini akan dibikin panjang, orang diundang ramai-ramai sehingga salah satu isu kontestasinya pada 2024, yaitu mana yang propemberantasan korupsi atau tidak pro," paparnya.(gw/fin)
/p>