News . 12/08/2021, 09:54 WIB
JAKARTA - Dihilangkannya angka kematian dari indikator data penanganan Covid-19 menuai kritik. Pemerintah berdalih, dihilangkannya laporan angka kematian karena ada kesalahan input data dalam beberapa pekan terakhir.
/p>
Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menilai, angka kematian adalah satu data penting dalam menakar sejauh mana kebijakan penanganan Pandemi Covid-19 berjalan. Jika dihilangkan, maka proses penanganan pandemi ke depan akan semakin suram.
/p>
Politisi PKS ini juga mengkritisi alasan dibalik penghilangan angka kematian karena kesalahan input data. Mufida khawatir, jika ke depan ada kesalahan lain dalam input data, semua indikator penanganan Covid-19 berpeluang dihilangkan.
/p>
“Kalau memakai logika pemerintah karena salah input data, khawatirnya semua indikator punya peluang dihilangkan. Misalnya angka positive rate, BOR dan angka testing yang menjadi standar WHO. Alasan input data menjadi tidak masuk akal karena kebijakan kita di semua lini kerap bermasalah soal data,” kata Mufida dalam keterangannya, Kamis (12/8).
/p>
Ia menambahkan, bila data kematian dihilangkan bisa mengurangi kewaspadaan publik akan ancaman dan bahaya Covid. Ia mengatakan saat ini kesadaran publik akan bahaya pandemi tengah meningkat ditunjukkan dengan antusiasme vaksinasi di berbagai daerah. Momentum ini harus dijaga dengan tetap memberikan informasi yang utuh dan lengkap agar waspada.
/p>
“Jika data angka kematian dihilangkan, ada bacaan terhadap fakta lapangan yang bisa salah sehingga tidak berjalan. Termasuk peran para ahli dan masyarakat dalam memberikan masukan.
/p>
“Saat ini angka kematian besar termasuk di dunia, data mau dihilangkan. Nanti jika cakupan vaksinasi juga tinggi dan angka kematian kecil, apa data mau ditampilkan kembali? Kalau iya kan kita seperti main-main dalam kebijakan. Jika salah dalam input data, perbaiki datanya bukan dihapus dari indikator,” pungkasnya. (khf/fin)
/p>PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com