JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial / SMF (Persero) mencatat refinancing Kredit Pemilikan RUmah (KPR) kepada bank penyalur KPR sepanjang semester I-2021 mengalami penurunan. Jika pada semester I-2020 refinancing KPR mencapai Rp4,2 triliun, maka pada semester I-2021 hanya menembus Rp3,66 triliun.
/p>
Direktur SMF, Heliantopo menjelaskan, penurunan penyaluran refinancing KPR di semester I-2021 tidak mencerminkan sektor properti belum bangkit dari keterpurukan ataupun insentif sektor properti kurang efektif, sebab ada beberapa faktor yang menyebabkan refinancing terhadap bank penyalur KPR menurun, salah satunya yakni likuiditas bank penyalur KPR yang masih tinggi sehingga belum diperlukan untuk melakukan refinancing dari SMF sebagai secondary mortgage.
/p>
"SMF adalah perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, sehingga memang SMF itu kalau proses memang dibelakang. Jadi penyalurannya dahulu (dari bank penyalur KPR), baru nanti di refinancing ke SMF. Jika dilihat dari sisi SMF mungkin refleksinya mungkin belum tahun ini, mungkin tahun lalu (Tahun 2020 sewaktu belum ada insentif properti)," ujar Heliantopo, menjawab pertanyaan Fajar Indonesia Network (FIN) beberapa waktu lalu.
/p>
Kinerja pembiayaan SMF pada semester I-2021, kata dia, merefleksikan kinerja pembiayaan KPR tahun 2020, dimana ketika itu sektor properti sempat anjlok cukup dalam akibat pandemi Covid-19.
/p>
"Kalau kita lihat saat ini memang pertumbuhannya sudah membaik. SMF ini sifatnya adalah pembiayaan sekunder. Kemudian yang kedua memang SMF penyedia likuiditas jangka panjang, sehingga banyak faktor yang menyebabkan refinancing itu terjadi. Mungkin bisa juga karena pertumbuhan, bisa juga faktor likuiditas lembaga penyalur KPR. Jadi tidak serta merta bisa disimpulkan sektor properti belum bangkit," tegasnya.
/p>
Sebelumnya, Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo melaporkan bahwa sepanjang Semester I-2021, SMF berhasil menyalurkan pembiayaan sekunder perumahan kepada bank penyalur KPR senilai Rp3,66 triliun. Diakui Ananta, nilai tersebut menurun 12,80 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,2 triliun.
/p>
Secara kumulatif, total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2021, mencapai sebesar Rp72,80 triliun yang terdiri dari pembiayaan sebesar Rp59,86 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp12,78 triliun dan pembelian KPR sebesar Rp156 miliar. Dana yang telah dialirkan tersebut, telah digunakan untuk membiayai 1,13 juta debitur KPR yang terdiri dari 62,12 persen pembiayaan, 16,45 persen KPR FLPP (Subsidi), 21,3 persen sekuritisasi dan 0,13 persen pembelian KPR. (git/fin)
/p>