Ini yang Perlu Dibenahi dari Aplikasi Peduli Lindungi

JAKARTA - Aplikasi Peduli Lindungi selama mayoritas digunakan masyarakat Indonesia untuk keperluan mengunduh sertifikat vaksinasi. Aplikasi ini dinilai masih banyak kelemahan. Terutama soal update data nasional.

"Pembenahan perlu dilakukan untuk membangkitkan aktivitas perekonomian. Juga untuk tracing dan tracking COVID-19. Pemanfaatan digital teknologi dalam penanganan pandemi sudah banyak dilakukan oleh negara. Seperti Singapura, China, dan lainnya. Aplikasi Peduli Lindungi seharusnya bisa dioptimalkan untuk menjadi aplikasi wajib bagi setiap orang,” kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda di Jakarta, Minggu (1/8).

Tidak efektifnya aplikasi tersebut dapat berimbas kepada persoalan administrasi. Misalnya, untuk ke bandara perlu menunjukkan kartu vaksin dan bebas COVID-19. Tetapi, meski kartu vaksin sudah ada, kartu bebas virus justru masih menggunakan kertas atau scan hasil dari klinik maupun rumah sakit.

Aplikasi Peduli Lindungi belum menyediakan sistem yang mencatat status bebas virus. Msalah lainnya adalah tracking dan tracing yang hanya hidup apabila Global Positioning System (GPS) tersambung ke aplikasi. Jika tidak membuka aplikasi, maka tidak bisa melakukan tracking dan tracing. "Jadi masih banyak PR untuk developer aplikasi Peduli Lindungi ini,” jelasnya.

Beberapa menu juga disebut kurang optimal. Seperti tes COVID-19 yang tidak ada pemutakhiran dan sinkron dengan data nasional. “Saya terakhir positif COVID-19. Tetapi, tidak terdeteksi di aplikasi tersebut. Statusnya masih tidak terpapar. Cukup bahaya juga kalau jadi semacam kartu pass untuk ke mall, bandara, dan tempat publik lainnya,” terang Nailul.

Selain itu, tidak semua orang juga mempunyai smartphone. Sehingga harus dipikirkan juga bagaimana caranya untuk tracking, tracing, testing, dan vaksinasi. Kombinasi analog seperti penggunaan kertas dan digital untuk memperbaiki aplikasi Peduli Lindungi perlu dilakukan. Agar bisa menjadi kartu pass untuk ke tempat publik. (rh/fin)