JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusah Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey mengatakan, bahwa kondisi industri retail modern saat ini sudah berada di titik nadir.
"Mereka membutuhkan insentif atau relaksasi dari pemerintah supaya bisa tetap bertahan di masa pandemi," kata Roy di Jakarta, Rabu (26/5/2021).
BACA JUGA: Rapid Test Harus Berlanjut Swab Test
Demi efisiensi di tengah merosotnya daya beli masyarakat, sejumlah retail menutup sebagian gerainya. Bahkan, ada yang menutup semua gerainya dan mengalihkannya menjadi gerai dengan merek dagang lain yang memiliki prospek lebih baik di masa depan.BACA JUGA: Via Vallen Disamakan dengan Pelacur, Begini Komentar Anji
Baru-baru ini, salah satu retail moderen, Giant memutuskan untuk menutup seluruh gerainya pada akhir Juli. "Sebagai asosiasi penaung ritel modern, kami sangat berduka dengan situasi ini. Bagaimanapun Giant adalah anggota kami," ujarnya.Menurut Roy, berlanjutnya gelombang penutupan ritel modern tak lepas dari minimnya stimulus yang diberikan pemerintah kepada sektor ritel selama pandemi.
BACA JUGA: Rapid Test Harus Berlanjut Swab Test
"Terlepas akan hal tersebut, pelaku usaha bakal mengupayakan pemenuhan hak pekerja yang terimbas oleh keputusan penutupan bisnis sesuai dengan regulasi ketenagakerjaan yang berlaku," pungkasnya.Berikut Beberapa Retail yang Menutup Semua atau Sebagian Gerainya Selama Pandemi Covid-19:
1. Giant
PT Hero Supermarket Tbk (Hero Group) selaku pengelola retail Giant memutuskan untuk menutup semua gerai Giant di Indonesia pada akhir Juli 2021 mendatang. Langkah ini diambil demi menyelamatkan perusahaan dan karyawan di bawah naungan Hero Group dalam jangka panjang.
Sejalan dengan penutupan gerai Giant, Hero Group akan fokus mengembangkan bisnis IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket. Karena itu, lima gerai Giant akan diubah menjadi IKEA dan juga sebagian dipertimbangkan untuk diubah menjadi Hero Supermarket.
2. Matahari Department Store
Setelah menutup enam gerainya pada tahun lalu, PT Matahari Department Store Tbk pada awal Mei 2021 kembali mengumumkan akan menutup 13 gerainya tahun ini karena kerugian yang diderita perusahaan. Memburuknya kinerja keuangan akibat pemberlakukan PSBB ketat dan berlanjut PPKM mikro yang diterapkan hingga saat ini.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan kuartal I 2021, rugi bersih Matahari Department Store meningkat menjadi Rp95 miliar dari periode yang sama tahun lalu rugi bersih Rp93 miliar.
3. Golden Truly
Pusat perbelanjaan Golden Truly sudah tutup pada 1 Desember 2020 lalu. Kendati demikian, perusahaan tetap menjalankan operasionalnya, namun lewat toko online.
4. Centro Department Store
Pengelola Centro Department Store, PT Tozy Sentosa dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin (17/5/2021). Sebelum keputusan pailit keluar, beberapa gerai Centro sudah ditutup.
Beberapa gerai itu, di antaranya Centro Department Store di Plaza Ambarukmo, Yogyakarta yang telah berdiri sejak 15 tahun lalu. Selain itu, Centro di Bintaro Xchange, Tangerang Selatan, Banten dan Centro di Depok, Jawa Barat.(der/fin)