JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan apresiasi kepada PT Mitra BUMDes Nusantara (MBN) yang dibentuk tujuh BUMN sektor pangan, energi, dan keuangan sejak 2017.
"Mereka secara konsisten melakukan kemitraan strategis dengan masyarakat petani melalui sharing kepemilikan perusahaan, seperti PT Mitra Desa Kebumen (MDK) yang mengelola Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) untuk wilayah Desa Kaliputih, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen," ujar Teten, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (23/5).
Menurut Teten, keberpihakan kepada para petani, dapat meningkatkan kesejahteraannya perlu terus diupayakan.
"Program kolaboratif antar-Kementerian, seperti saat ini antara Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Koperasi dan UKM, dan secara implementatif dilakukan antar-pelaku usaha, yaitu BUMN, koperasi, dan swasta, perlu dikawal dengan serius," kata Teten.
Teten berharap, agar program kemitraan strategis ini dapat dikembangkan lebih masif lagi pada sentra-sentra produksi pertanian di seluruh wilayah Indonesia, baik untuk komoditas beras dan komoditas pangan lainnya.
Ia juga mengatakan, model bisnis yang dicontohkan melalui pembentukan MDK yang dimiliki antara BUMDes Nusantara dengan para petani melalui Koperasi Produsen Migatani Lestari Mandiri perlu terus diperkuat kelembagaan koperasinya.
Teten meyakini, jika manfaat yang dirasakan petani anggota koperasi semakin baik, maka partisipasi modal petani terhadap kepemilikan MDK akan semakin besar selama lima tahun ke depan.
"Itu sebagaimana tujuan dari adanya program Kewirausahaan Petani ini," tegas Teten.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir juga merasa optimis, SBPT Kutowinangun akan menjadi baik karena dikelola bersama antara PT Mitra Desa Kebumen yang sahamnya dimiliki Koperasi Migatani Lestari Mandiri yang beranggotakan petani-petani di Kebumen, serta PT Mitra BUMDes Nusantara, anak perusahaan BUMN, yang mendukung kebutuhan modal kerja.
"Jika korporasi besar bisa menjual produk dengan murah karena skala ekonomi yang besar atau bisa lebih efisien karena memproduksi dalam jumlah massal, maka kita bisa melakukan hal serupa bagi para petani kita. Pembangunan SBPT ini dan juga pendampingan dari BUMN merupakan satu upaya pengelolaan agar petani bisa lebih sejahtera dalam menikmati hasil jerih payahnya," ujar Erick.
Untuk diketahui, keberadaan SPBT ini merupakan wujud sinergi BUMN untuk meningkatkan kesejahteraan petani antara Bank Mandiri dan Pertamina. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program kewirausahaan petani, yang bertujuan mengoptimalkan penjualan produk-produk pertanian.
Pembangunan SPBT di Kebumen merupakan yang pertama di Jawa Tengah. Sebelumnya sudah dibangun di 11 titik di Jawa Barat. Peletakan batu pertama saat itu dilakukan pada Oktober 2019.
Pembangunan SPBT merupakan tahapan dalam program mewirausahakan petani untuk mendukung petani setelah masa pra tanam dan tanam serta masa panen dan pascapanen.
SPBT ini didesain untuk membantu meningkatkan produksi beras dan kesejahteraan hampir 170 ribu petani di Kebumen. SPBT memiliki kapasitas produksi beras sebesar tiga ton per jam.