JAKARTA- Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan blak-blakan terkait pertanyaan wawancara dalam tes wawasan kebangsaan untuk peralihan status menjadi aparatur sipil negara (ASN) di KPK.
Beberapa pertanyaan dinilai bernuansa SARA dan tidak mempunyai kaitannya dengan KPK. Novel bilang, pertanyaan yang bernuansa SARA itu, dilontarkan bukan kepada dirinya, tetapi teman-temannya yang lain.
"Kalau ke kawan-kawan lain, ada yang ditanya bagaimana jika kamu harus buka Jilbab? kawan saya bicara, KPK tidak ada seperti itu, si penanya jawab lagi, 'Kalau kamu tolak kamu egois dong, mementingkan kepetingan pribadi daripada kepentingan negara',” ujar Novel Baswedan dikutip kanal YouTube wartawan senior Karni Ilyas, Ahad (23/5).
Ironinya lagi, pertanyaan yang membandingkan kitab suci dengan Pancasila. Padahal menurut Novel, kedua itu tak perlu dipertentangkan.
“Lalu Kitab suci dengan Pancasila, pilih mana? Saya pikir Itu kan bukan dikotomi yang harus dipertentangkan ya," kata Novel.
"Ini Over sekali ya, kalau sampai dikatakan antara Kitab Suci atau Pancasila," timpal Karni Ilyas.
"Lalu, kamu udah Nikah? mau gak Nikah sama saya? Itu kan melecehkan, kalau pegawai KPK saja digituin. Dari sini kawan-kawan ambil sikap ke Komnas Perempuan," lanjut Novel Baswedan.
Lebih lanjut, Novel Baswedan mengatakan, ketua KPK Firli Bahuri secara sembunyi-sembunyi menyelipkan TWK dalam peraturan komisi secara sembunyi-sembunyi sebelum disahkan.
Novel mengatakan bahwa peralihan pegawai KPK menjadi ASN merupakan amanat dari UU No 19 2019 dan PP 41 tahun 2020. Dalam aturan tersebut, proses peralihan tidak boleh merugikan hak pegawai KPK. Hal ini juga diperkuat dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Di penghujung peraturan komisi itu akan disahkan, tiba-tiba ada yang menyelipkan norma tentang adanya tes wawasan kebangsaan," kata Novel.
Menurut Novel, dari informasi yang diperoleh, yang memasukkan adanya tes wawasan kebangsaan dalam proses alih status ini adalah Firli Bahuri. Padahal sebagai Ketua KPK, Firli Bahuri tidak masuk dalam tim perumus, ia hanya memberi tugas. (dal/fin).