JAKARTA - Gencatan senjatan antara Pejuang Hamas dan Jihad Islam dengan Israel harus dikawal semua pihak. Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari meminta Pemerintah RI untuk mengawal melalui PBB.
BACA JUGA: Nyata Manfaatnya, Pelaksanaan Program Jamsostek Dapat Dukungan Dari Gubernur Bali
"Saya sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR mengutuk kebiadaban, kekejaman negara aparteid Israel, gencatan senjata tidak menghapus kejahatan perang Israel di Gaza dan Masjid Al Aqsha, saya meminta Kemenlu untuk terus mengawal gencatan senjata ini melalui upaya Internasional di PBB dan OKI,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (21/5).BACA JUGA: Data Penduduk Indonesia Bocor, Bamsoet : Bukan Persoalan Main-main
Menurut Kharis segala tindakan kebiadaban Israel tidak dibenarkan sama sekali, termasuk membombardir Gaza, membunuh anak-anak, perempuan yang sedikitnya 232 warga Palestina diberitakan terbunuh dan ribuan luka.Termasuk kehancuran infrastruktur yang masif. Serta menyerang jemaah salat di Masjid Al Aqsa oleh polisi Israel tersebut. Hal ini merupakan upaya sistematis terus menggusur rumah warga Palestina di Tepi Barat dan ribuan kejahatan yang terus dilakukan Israel selama pendudukan di bumi Palestina.
BACA JUGA: Pengampunan Pajak Jilid II, Anis: Tax Amnesty Jilid I Bagaimana Kabarnya?
”Perang ini belum akan usai jika negara Palestina belum merdeka dan masih di duduki Israel. Kita jangan lupa bahwa Palestina adalah satu-satunya negara di dunia modern yang masih diduduki oleh kekuatan kolonial. Semua penderitaan Palestina disebabkan oleh Israel sebagai kekuatan yang menjajah,” bebernya.Kharis juga meminta agar Kementerian Luar Negeri terus berupaya maksimal agar di masa gencatan senjata ini mendorong negara OKI bersatu untuk memperjuangakan kemerdekaan Palestina .
BACA JUGA: Sandi Sute Ucap Kata Perpisahan, The Jakmania Minta Jangan Pindah
Indonesia telah mengusulkan beberapa langkah kunci yang harus dilakukan oleh OKI antara lain memastikan adanya persatuan di antara negara anggota OKI dan di antara semua pemangku kepentingan di Palestina."Ibu Retno menekankan tanpa persatuan, OKI tidak akan mampu menjadi penggerak dalam mendukung Palestina. Karena itu dalam gencatan senjata ini Indonesia harus terus mendesak OKI untuk bekerja keras fokus membantu perjuangan Palestina untuk merdeka, antara lain lewat perundingan multilateral demi mewujudkan solusi dua negara,” terangnya.