JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengatakan, pihaknya akan mengupayakan penegakan hukum terhadap tindakan Israel yang memborbardir Palestina lewat diplomasi parlemen.
Hal tersebut merupakan bentuk solidaritas Indonesia kepada Palestina yang terus menjadi korban keganasan Israel.
BACA JUGA: Medsos Sebabkan Aurel Hermansyah Keguguran
Menurut data yang BKSAP himpun, saat ini tercatat aksi penembakan roket oleh Israel ke pemukiman Palestina tersebut sudah memakan korban jiwa hingga 217 orang, dimana sebanyak 61 orang terdiri dari anak-anak.BACA JUGA: Wacana Pemberhentian Azis dari Jabatannya Semakin Menguat
"Kami mengutuk tindakan Israel tersebut, kami juga menyuarakan berbagai diplomasi ke parlemen di forum-forum internasional dengan harapan menggalang solidaritas terhadap Palestina," ujar Fadli, Rabu (19/5).Ia juga menyesalkan pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Dewan Keamanan (DK) PBB yang belum bisa menghentikan aksi kejam militer Israel tersebut. Ia mengatakan aksi kolektif secara global belum menemukan titik terang terhadap konflik ini, sehingga kawasan Palestina masih mendapatkan bombardir dari Israel.
BACA JUGA: Tsurenko Beri Kejutan Juara AS Open di Semifinal
Oleh karena itu, ia menyampaikan beberapa poin seruan BKSAP yakni, mengutuk aksi Israel terhadap Palestina serta mendesak DK PBB untuk mengambil langkah konkret guna menghentikan tindakan brutal negara tersebut.BKSAP DPR RI juga menilai normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel bukan langkah yang positif.
"Dunia internasional diharapkan dapat menghimbau negara yang punya hubungan diplomatik agar dapat menekan Israel," terangnya.
BACA JUGA: Kata Wakil Ketua KPK Usai Dilaporkan 75 Pegawainya ke Dewan Pengawas
Fadli juga menyampaikan jika kondisi ini masih berlanjut, maka kredibilitas DK PBB dan wibawanya akan tergerus."Israel juga keras kepala dan kebal terhadap kecaman. Harus ada contoh nyata, seperti pengiriman penjaga perdamaian internasional di bawah bendera PBB atau boikot produk dan sanksi internasional," ujarnya.