JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan harga pembelian vaksinasi gotong royong sebesar Rp321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp. 117.910 per dosis.
Dengan begitu, harga pembelian vaksin untuk satu orang pekerja mencapai Rp879.140. Jumlah itu berdasarkan hitungan dua kali suntik dan tarif pelayanan vaksinasi. Namun, harga ini dinilai terlalu mahal bagi pengusaha.
BACA JUGA: Begini Alasan 75 Pegawai KPK Laporkan Indriyanto Seno Adji ke Dewas
Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan, harga yang mahal tersebut akan membuat banyak perusahaan enggan mengadakan vaksinasi gotong royong sehingga percepatan pelaksanaan vaksinasi akan terkendala."Memang vaksinasi gotong royong penting tetapi Pengusaha akan lebih memprioritaskan kepastian cash flow perusahaan untuk membeli bahan baku dan membayar upah pekerja, dengan tetap berharap diberikannya vaksinasi Program kepada para pekerja dan keluarganyanya yang dibiayai Pemerintah," kata Timboel dalam keterangannya, Senin (17/5/2021).
BACA JUGA: Ferdinand Sindir Mereka yang Galang Donasi untuk Palestina: Negeriku Jadi Surga untuk Dapat Uang
Menurut Timboel, jika dibandingkan vaksinasi program yang seluruhnya dibiayai oleh pemerintah, tentu harga vaksin ini jauh lebih mahal. Praktis, harga vaksinasi gotong royong akan membebani pengusaha. Apalagi, saat ini masih banyak pengusaha yang terdampak Covid-19 dan cash flownya belum pulih sepenuhnya."Harga vaksinasi gotong royong sebesar Rp 879.140,- per pekerja akan membebani pengusaha, terlebih lagi bagi pengusaha yang memiliki banyak pekerja (pada sektor padat karya)," ujarnya.
Untuk itu, Timboel meminta, pemerintah seharusnya meninjau ulang biaya vaksinasi gotong royong yang telah ditetapkan tersebut, karena memang biaya tersebut sangat mahal.
BACA JUGA: WP KPK: Penyerahan Tugas dan Tanggung Jawab Pegawai Tak Berdasar Hukum
"Biaya penyuntikan saja senilai Rp.117.910 per dosis (atau Rp.235.820 per pekerja untuk dua kali suntik) hendaknya digratiskan, dan proses vaksinasi Gotong Royong dapat dilakukan di fasilitas Kesehatan tempat pelaksanaan vaksinasi Program," tegasnya.Terkait dengan biaya vaksin sebesar Rp. 321.660 per dosis, tentunya Pemerintah dapat menurunkan dan mendiskusikan lagi dengan kalangan Pengusaha agar harga satu dosis vaksin gotong royong bisa diturunkan.
"Saya berharap seluruh pengusaha yang mampu bersedia untuk memberikan vaksinasi gotong royong ini kepada pekerja dan keluarganya, dengan tidak membebani lagi biaya kepada pekerja," pungkasnya. (der/fin)