News . 17/05/2021, 15:54 WIB

Bangun Rumah Tahan Gempa, PUPR Bakal Gunakan Teknologi Ini....

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian PUPR mengklaim, telah mempunyai cara membangun rumah tahan gempa. Salah satunya adalah, penggunaan Teknologi Lapisan Ferosemen dalam Program Bantuan Stimulus Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2021 ini.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, teknologi ini digunakan untuk memperkuat struktur rumah masyarakat, meminimalisir kerusakan bangunan serta menjamin keselamatan bangunan dan penghuninya.

BACA JUGA:  Prokes Dijalankan Ketat, 5.140 Calon Penumpang KA Ditolak Berangkat

"Saya mengapresiasi sekecil apapun inovasi yang dilakukan dalam pembangunan infrastruktur," ujar Basuki di Jakarta, Senin (17/5/2021).

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi menambahkan, inovasi ini diperlukan agar rumah-rumah tersebut lebih kuat secara struktur bangunan dan layak dengan menggunakan Teknologi Lapisan Ferosemen yang merupakan inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR tahun 2017.

"Kami akan terus mendorong pelaksanaan Program BSPS di seluruh wilayah Indonesia. Program BSPS selain dapat meningkatkan kualitas rumah masyarakat yang sebelumnya tidak layak huni menjadi layak huni dengan dana stimulan dari pemerintah," kata Khalawi.

BACA JUGA:  Buzzer Makin Kencang Bela KPK, Febri Diansyah: Kita Justru Makin Tahu Siapa di Balik Itu

Teknologi Lapisan Ferosemen ini merupakan metode perkuatan bangunan rumah berupa pasangan kawat (wiremesh) sebagai lapisan perkuatan pada dinding pasangan bata dan untuk menambah kekuatan struktur serta mengurangi atau menghilangkan penggunaan tulangan baja. Metode tersebut juga dinilai dapat mendukung kekuatan bangunan terhadap gempa.

"Teknologi tersebut mudah diterapkan yang menghasilkan struktur lebih kuat, lentur, ekonomis, dan tahan lama, serta mudah diadaptasi," kata Kepala Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo Alwi Mahdali.

BACA JUGA:  Novel Baswedan Ingatkan Dewas KPK Profesional Tangani Polemik SK Penonaktifan Pegawai

"Rincian strukturnya terdiri dari dinding beton bertulang tipis dengan tebal 3 sentimeter dari mortar semen hidrolis yang berisi campuran 1 semen berbanding 2 hingga 3 pasir dan diberi tulangan 6 milimeter dari lapisan kawat anyam 1 milimeter," sambungnya.

Menurut Alwi, untuk mencapai hasil yang diinginkan, Tenaga Ahli dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Program BSPS harus menjelaskan detail pelaksanaan metode ini agar tukang bangunan di setiap Kelompok Penerima Bantuan (KPB) tidak kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.

BACA JUGA:  Video Non Muslim Nyanyi di Masjid Istiqlal, Habib Assegaf Murka: Ini Meresahkan Kami Umat Islam

"Program BSPS yang dilaksanakan diharapkan dapat memenuhi persyaratan layak huni, terutama dari segi keselamatan bangunan, meminimalisir kerusakan bangunan, dan keselamatan penghuni terhadap dampak bencana gempa dan untuk penerima manfaat semoga bantuan ini bisa mewujudkan keinginan masyarakat untuk memiliki rumah yg nyaman dan layak huni," tuturnya.

Demi melancarkan program tersebut, lanjut Alwi, pada TA 2020 pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp17,5 juta per unit rumah untuk disalurkan kepada masyarakat.

BACA JUGA:  Heboh! Jerome Polin Buka Rekening di BNI Cabang Tokyo

Sedangkan pada TA 2021 jumlah pengalokasian anggaran ditingkatkan sebesar Rp20 juta per unit rumah, dana ini ditujukan untuk pembelian bahan material bangunan sebesar Rp 17,5 juta dan upah tukang sebesar Rp 2,5 juta.

"Di tahun 2021 ini total alokasi Program BSPS sebanyak 1.260 unit rumah di Provinsi Gorontalo sebanyak 750 unit rumah di Kabupaten Gorontalo yang telah menggunakan Teknologi Lapisan Ferosemen," pungkasnya. (der/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com