JAKARTA- Konflik Israel dan Palestina kembali memanas. Perang saudara antara kedua negara ini memang sudah terjadi sejak lama. Politikus Partai Gerindra, Arie Poyuono mengatakan, konflik terjadi sudah sejak jaman Presiden Soekarno.
"Dari jaman rikiplik yang nama Israel dan Palestina mah saling serang saling perang.. Dikecam di ingatkan di caci maki mulai dari jaman Bung Karno tetap aja saling perang," kata Arief Poyuono di Twitter-nya, Sabtu (15/5).
Namun Poyuono mengaku heran dengan para elit Partai Demokrat yang menyalahkan Presiden Jokowi atas konflik Palestina dan Israel.
"Kok aneh pada nyalahin Jokowi nih kader-kader Demokrat.. Emang dengan dikutuk dikecam mereka perangnya berhenti," kata Poyuono.
Dia juga menyentil Ketua Umum PP Muhammadiyah yang menyerukan boikot produk Israel di Indonesia.
"Boikot produk Israel!!!memang ada dijual produk Israel di Indonesia ya.. Oh ada yaitu produk telekomunikasi dan satelit.. Lah yang ada pada engga bisa Twitter-an sama WA-an nantinya," katanya.
Adapun salah satu kader Partai Demokrat Rachland Nashidik menyindir Presiden Jokowi yang dianggap tidak tegas dalam hal keberpihakannya kepada Palestina. Rachland bilang bahwa Jokowi sibuk promosi kuliner, sementara pemimpin negara lain mempromosikan keadilan terhadap Palestina.
"Leluhur kita menasehati: Syukurilah apa yang kamu punya. Orang Indonesia perlu menginsyafi nasehat itu dengan kebesaran hatinya," kata Rachland di Twitter-nya, Sabtu (15/5).
"Syukurilah saja, saat Presiden lain berani mempromosikan keadilan bagi Palestina, setidaknya Presiden kita berani mempromosikan kuliner Nusantara," sambungnya.
Namun demikian, Rachland yakin bahwa Jokowi pasti akan memihak pada keadilan. Dia yakin bahwa Jokowi saat ini tengah mempertimbangkan kebijakan yang tepat untuk konflik dua negara itu.
"Tapi saya percaya, atas kekerasan Israel pada warga sipil Palestina di Gaza saat ini, pasti Presiden kita akan memihak keadilan. Presiden pasti sedang mempertimbangkan kebijakan terbaik bagi politik luar negeri RI. Presiden pasti tak takut dituding "Kadrun" oleh pendukungnya," kata Rachland. (dal/fin).
