Pekan Terakhir Jelang Lebaran, IHSG Diperkirakan Positif

fin.co.id - 10/05/2021, 07:30 WIB

Pekan Terakhir Jelang Lebaran, IHSG Diperkirakan Positif

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan menguat pada perdagangan pekan pendek Senin (10/5) - Selasa (11/5) jelang Lebaran. Membaiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2021 dan data Non Farm Payroll Amerika Serikat pada April 2021 yang masih mengecewakan, diperkirakan akan berdampak positif pada IHSG .

Hal itu disampaikan oleh Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwee, dalam hasil risetnya, Senin (10/5). .e urut Hans, pelaku pasar kini memilki ekspektasi yang tinggi terhadal pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada kuartal II 2021, produk domestik bruto (PDB) diperkirakan akan tumbuh 5 persen - 6 persen secara year on year (YoY).

"Kondisi ini menjadi sentimen positif bagi pelaku pasar masuk ke Indonesia. Dengan realisasi PDB kuartal II 2020 yang drop -5,32 persen, tidak sulit untuk kuartal II 2021 bisa tumbuh tinggi," kata Hans.

Gak hanya itu, data ketenagakerjaan AS untuk April 2021 juga ternyata mengecewakan pelaku pasar. Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja, data nonfarm payroll hanya naik 266.000 di bulan lalu, lebih rendah dari proyeksi sebesar 1 juta.

Bagi beberapa analis, angka tersebut dapat memberikan dorongan pada agenda ekonomi Presiden Joe Biden senilsi USD6 triliun dan alasan lain bagi Federal Reserve untuk mempertahankan sikap akomodatifnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen menyatakan laporan itu menggarisbawahi kenaikan jangka panjang kembali ke pemulihan, sambil mempertahankan ekspektasinya untuk kembali ke tingkat tenaga kerja penuh tahun depan.

Analis pasar global JPMorgan Asset Management Mike Bell, seperti dikutip Hans mengatakan, data nonfarm payroll yang baru dirilis menunjukkan bahwa pemulihan tenaga kerja diperkirakan tidak secepat yang diharapkan banyak pihak.

"Ini akan menjadi sentimen positif bagi Indonesia. Ini akan semakin menegaskan bahwa The Federal Reserve akan tetap memperpanjang kebijakan dovish. Apabila kebijakan suku bunga rendah semakin diperpanjang, dampaknya akan positif bagi emerging market termasuk Indonesia," ujar Hans.

Hans menjelaskan perdagangan saham minggu depan akan berlangsung pendek Senin dan Selasa. Kemudian Rabu (12/5) sampai Jumat (14/5), perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia akan libur. Hans memperkirakan IHSG akan menguat pada pekan depan.

"Kemungkinan support 5900 sampai 5883 dan resistance di level 5994 sampai 6033," pungkasnya. (git/fin)

Admin
Penulis