News . 03/05/2021, 15:36 WIB

Rocky Gerung Semprot Mahfud MD: Dia Kehilangan Berfikir dan Etikanya Tertinggal

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Pengamat Politik, Rocky Gerung merespon pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD yang meminta agar masyarakat tidak perlu merasa kecewa dengan pemerintahan yang koruptif dan oligarki. Rocky menilai, Mahfud seolah kehilangan kemampuan berfikirinya.

"Mahfud ini suka kehilangan kemampuan berfikir. Dia seolah mau bilang bahwa yang penting secara otoritariat di ujungnya ada pertumbuhan. Loh dunia ga hitung pertumbuhan lagi, tapi kebersihan proses perekonomian. Jadi etika dunia ada disitu, sementara Mahfud tertinggal etikanya," ucap Rocky Gerung dikutip dari kanal YouTube-nya, Senin (3/5).

Menurut Rocky, Mahfud seolah mau balik pada era Soeharto yang melanggeng budaya koruptif tetapi pertumbuhan dirasakan. "Jadi dia mau balik lagi pada era Seohartao. Pak Harto jelas menganggap bahwa developmentalism itu memang membutuhkan prlumas, korupsi itu adalah pelumas," katanya.

Dia menilai, apa yang disampaikan Mahfud MD, sekaligus mematahkan slogan dari Komisi Pemberantasan Korups (KPK); berani jujur itu hebat.

"Mahfud artinya mau membatalkan sloga KPK bahwa berani jujur itu hebat. Jadi berani berbohong atau berani korupsi justru hebat. Kan begitu kan, siapa yang berani korupsi dia hebat karena dengan korupsi tetap ada pertumbuhan," kata Rocky Gerung.

"Dengan cara seperti itu orang akan menilai, bahwa ini rezmi kehilangan aspek moralnya. Sehingga untuk membenarkan kebijakan yang kacau pun akhirnya dia cari cara pembenaran yang juga makin kacau," pungkasnya.

Sebelumnya, Mahfud MD meminta masyarakat agar tidak perlu kecewa dengan pemerintahan yang koruptif dan oligarki. Sebab, meskipun koruptif, tetapi dari waktu ke waktu, negara ada kemajuan.

“Tentu saja kita tidak boleh (menyebut), misalnya, negara kita ini sangat koruptif, oligarkis, dan sebagainya, tidak boleh kita terlalu kecewa karena nyatanya dari waktu ke waktu kita itu mengalami kemajuan. Tentu kehidupan demokrasi kita itu tetap harus diperbaiki, tapi kemajuan yang telah dicapai selama ini juga tidak boleh dinafikan,” kata Mahfud dalam webinar “Tadarus Demokrasi” dengan tema “Ekonomi dan Demokrasi” pada, Sabtu (1/5).

Dia mengatakan, masyarakat perlu mengapresiasi beberapa kemajuan yang diciptakan oleh pemerintah. Dia membeberkan menyebut dari sejak era Presiden Soekarno, tingkat kemiskinan terus ditekan dari yang awalnya sangat tinggi, hingga mencapai 11,9 persen.

Kemudian pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menurun hingga mencapai 11,7%. Dan di periode pertama era Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar 9,1%. Tetapi kemudian naik di periode ke dua menjadi 9,7 persen akibat Covid-19.

“Artinya ada kemajuan meski banyak korupsinya. Indonesia ini kaya raya. Meski jika dikelola secara koruptif, itu manfaatnya tetap banyak oleh rakyat. Apalagi jika dikelolanya nanti secara bersih dari korupsi,” kata Mahfud. (dal/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com