News . 03/05/2021, 12:53 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada April 2021 mencapai 0,13 persen. Adapun tingkat inflasi secara tahun kalender (month to month/mom) sebesar 0,58 persen, sedangkan inflasi tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 1,42 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto mengatakan, inflasi bulan lalu masih disumbang dari bahan pangan, terbesar dari daging ayam ras dengan andil 0,06 persen. Lalu, minyak goreng, emas, anggur, pepaya, rokok kretek, ayam segar, ayam hidup memiliki andil 0,01 persen.
Setianto menyatakan, harga daging ayam ras naik karena permintaannya cukup tinggi jelang Lebaran 2021. Selain itu, harga pakan yang meningkat juga mempengaruhi harga ayam daging ras.
Sedangkan untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki andil terbesar dalam inflasi April 2021, yakni 0,05 persen. Lalu, kelompok pakaian dan alas kaki menyumbang inflasi 0,01 persen.
"Kelompok lain, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil inflasi 0,01 persen," ujarnya.
Sementara itu, dari 90 kota yang terdata Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 72 kota mengalami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi. Rinciannya, inflasi tertinggi terjadi di Kotomabagu, sedangkan inflasi terendah di Yogyakarta.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar -1,26 persen. Sedangkan deflasi terendah di kota Tanjungpandan -0,02 persen.
"Kita lihat perkembangan inflasi bulan ke bulan, di mana April inflasi 0,13 persen ini meningkat dibandingkan April tahun lalu yang sebesar 0,08 persen," pungkasnya. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com