News . 27/04/2021, 10:01 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang hampir dua tahun ini merontokan sendi-sendi ekonomi sudah sangat dirasakan oleh berbagai sektor bisnis. Salah satunya sepak bola di dunia.
Klub-klub besar sangat merasakan krisis yang cukup berat akibat pandemi ini. Hal itu bisa terlihat dari minimnya aktivitas di bursa transfer musim panas kemarin. Pemasukan pendapatan klub pun bisa dikatakan semakin sekarat.
Melihat permasalahan tersebut, muncul ide gagasan dari para petinggi klub-klub eropa untuk membuat kompetisi baru yakni European Super League (ESL). Tak dipungkiri, tujuan dari kompetisi tersebut berorientasi soal uang.
Menurut beberapa pernyataan, kalau European Super League menjanjikan uang sebesar 3 miliar pounds yang nantinya akan dibagikan kepada 12 klub 'pendiri'.
12 klub papan atas itu, enam di antaranya adalah tim yang biasanya menjadi wakil Inggris di kompetisi Eropa. Seperti Manchester United, Chelsea, Arsenal, Liverpool, Manchester City, dan Tottenham.
Berdasarkan data Swiss Ramble, pendapatan terbanyak yang bisa didapatkan dari kompetisi Eropa naungan UEFA di musim 2019/20 lalu hanya 109 juta euro saja. Angka itu jauh lebih kecil dari biaya transfer yang biasa dikeluarkan klub setiap musimnya.(der/fin)
Berikut informasi seputar pemasukan klub papan atas Inggris dari kompetisi Eropa:
Manchester City
Partisipasi: 14,5 juta euro
Hak siar: 20,6 juta euro
Koefisien: 25,5 juta euro
Potongan: -4,3 juta euro
Total pemasukan 2020/21: 103,9 juta euro
Chelsea
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com