News . 27/04/2021, 06:35 WIB
TEMANGGUNG – Dua pekan memasuki bulan Ramadhan, harga cabai di tingkat petani semakin turun. Bahkan untuk harga cabai sret merah (setan merah) turun hingga 80 persen dari harga sebelumnya.
“Sekarang harganya sudah murah, padahal saat ini masih bulan Ramadhan,” tutur As’ari salah satu petani di Desa Gandurejo Kecamatan Bulu, Senin (26/4).
Ia menuturkan, di awal tahun ini harga cabai sret paling mahal terjual dengan harga Rp100.000 per kilogram. Harga tersebut bertahan cukup lama, sehingga cukup memberikan keuntungan bagi petani.
“Saat memasuki bulan Ramadan lalu harga cabai masih cukup bagus, berkisar antara Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilo gram, untuk cabai setan,” jelas As'ari seperti dikutip dari Magelang Ekspres (Fajar Indonesia Network Grup).
“Turunnya cukup banyak, tapi lumayan lah masih laku terjual meskipun murah,” keluhnya.
Selain harganya turun, hasil panen pada tanam musim tanam tahun ini juga berkurang hingga 30 persen akibat pengaruh curah hujan. Banyak tanaman yang mati karena terserang hama dan penyakit.
Petani lainnya, Slamet Nurodin menambahkan, pada musim tanam kali ini dirinya menanam kurang lebih 10.000 tanaman cabai, yang setidaknya saat panen nanti bisa mendapatkan 90 kilogram cabai.
“Cabai itu panennya bertahap bisa sampai 12 kali panen, saat panen yang paling bagus saya bisa dapat 90 sampai 120 kilogram,” jelasnya.
Slamet memperkirakan, harga cabai sret maupun keriting akan kembali naik menjelang Lebaran mendatang. Karena pada moment Lebaran kebutuhan cabai pada masyarakat tinggi.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, moment Lebaran biasanya harga cabai sret dan keriting naik. Tahun kemarin saja harga cabai hingga Rp50.000 per kilo,” harapnya. (set)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com