Ini Serpihan Barang yang Diyakini Milik KRI Nanggala-402

fin.co.id - 25/04/2021, 18:48 WIB

Ini Serpihan Barang yang Diyakini Milik KRI Nanggala-402

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengisyaratkan kondisi KRI Nanggala-402 meningkat dari fase submiss menuju fase subsunk.

Hal ini berdasarkan bukti-bukti autentik berupa benda atau komponen yang ditemukan serta diyakini milik KRI Nanggala 402. Salah satunya benda warna hitam yang merupakan potongan pelurus torpedo, pembungkus pipa pendingin yang terdapat sebuah tulisan Korea.

"Hal ini karena KRI Nanggala pernah melaksanakan overhaul di Korea Selatan pada tahun 2012," kata Yudo dalam keterangan tertulis, Minggu (25/4).

Benda lain yang ditemukan yakni sebotol cairan warna orange yang merupakan pelumas periskop untuk naik turun.

Benda-benda lain yang memperkuat, lanjut Yudo, yakni ditemukan alas yang biasa dipakai untuk sholat ABK, spoon penahan panas untuk restroom, serta cairan minyak solar yang terlihat dari patroli udara menyebar meluas pada radius 10 mil.

Menurut Yudo, saat fase submiss, pihaknya telah mengerahkan tim gabungan dari TNI AL dan instansi lainnya. Unsur TNI AL terdiri atas 16 KRI dan 5 Pesud dan saat ini masih melaksanakan pendeteksian, khususnya unsur yang memiliki kemagnetan yang tinggi.

“KRI Rigel-933 saat ini tetap melaksanakan pendeteksian lanjutkan untuk menyakinkan kontak-kontak yang bawah air di sekitar datum atau posisi terakhir kapal selam terlihat,” ujarnya.

Sementara itu, unsur instansi lain yang membantu yakni, empat kapal Baharkam Polri, dua kapal Basarnas dan satu kapal Bakamla serta bantuan negara sahabat yakni HMS Ballarat (Australia) serta dua kapal rescue MV.

Mega Bhakti (Malaysia) dan MV Swift Rescue (Singapura), serta Pesawat P-8 Poseidon (Amerika Serikat).

Ditambahkan Kasal, fase subsunk nanti akan disiapkan evasuasi medis pada ABK yang kemungkinan masih ada yang selamat dan rencana evakuasi ke Surabaya atau Banyuwangi.

Kemudian tim SAR gabungan juga tetap harus berjuang dengan keras sesuai dengan sektor-sektor pembagian tugas yang sudah ada.

“Unsur TNI AL tetap melaksanakan pendeteksian bersama unsus-unsur lain termasuk Polri, Basarnas, Bakamla dan unsur luar negeri yang akan berdatangan akan masih berjuang keras karena terdeteksi benda berada pada kedalaman 850 meter sehingga memiliki kesulitan yang tinggi,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kasal Yudo juga menyampaikan belasungkawa atas kejadian naas tersebut, khususnya kepada warga Hiu Kencana (warga kapal selam). (riz/fin)

Admin
Penulis