News . 20/04/2021, 20:24 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Fahmy Alaydroes menanggapi Kemendikbud di bawah pimpinan Nadiem Makarim yang kembali membuat heboh dengan tidak mencantumkan pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari dalam kamus sejarah Indonesia jilid 1.
“Baru saja melalaikan kurikulum Pancasila dan Bahasa Indonesia dalam PP No 57 Tahin 2021, kini Kemendikbud menghilangkan nama pendiri ormas islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkannya,” terangnya, Selasa (20/4).
“Beliaulah yang menggelorakan semangat umat Islam (Resolusi Jihad fi sabiliLlah) melawan Pasukan Belanda dan Inggris yang mau kembali menjajah Indonesia,” imbuhnya.
Ini, kata Fahmy, bukan kesalahan biasa yang bisa diremehkan. “Pertama, nama beliau (KH Hasyim Asy’ari) terlalu besar ketokohannya dan jasanya untuk dilupakan,” tegasnya.
“Ketiga, yang menimbulkan pertanyaan publik, mengapa kesalahan-kesalahan yang dilakulan tim Kemendikbud di bawah pimpinan Nadiem kerap dilakukan terhadap issue yang sangat mendasar dan sensitif (?),” tanya Fahmy.
Di tengah suasana kebangsaan dan kesatuan yang masih ‘meradang’ ini, lanjut Fahmy, beberapa kali kesalahan yang dilakukan Kemendikbud terhadap issue yang prinsip dan sensitif. “Sungguh sangat disayangkan. Semoga menjadi peringatan dan pembelajaran,” tegas Fahmy. (khf/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com