PHRI 'Menjerit', Percuma Insentif Jika Demand Tak Ada

fin.co.id - 18/04/2021, 13:53 WIB

PHRI 'Menjerit', Percuma Insentif Jika Demand Tak Ada

 

JAKARTA - Sekjen Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran menilai, sejauh apapun insentif yang diberikan pemerintah untuk menunjang sektor pariwisata, tidak akan mengangkat derajat sektor tersebut jika demand (permintaan) tertahan atau tidak ada.

Maulana menyebutkan, demand masih menjadi hal yang paling penting dibutuhkan untuk kembali menggerakan sektor pariwisata. Dimana saat minat berwisata kurang maka berbagai jenis stimulus tidak akan berefek ke bisnis pariwisata.

[caption id="attachment_523700" align="alignnone" width="300"] Restoran Suasana restoran di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta (Sigit/FIN)[/caption]

"Kalau kita bicara insentif, sebenarnya yang dibutuhkan sektor pariwisata yaitu demand, mungkin insentif itu tidak mungkin bisa mengimbangi apa yang terjadi oleh sektor pariwisata, sektor transportasi yang semuanya akan terpuruk besar-besaran di 2021," ujar Maulana, Minggu (17/4).

Maulana mengatakan, pandemi covid-19 yang melanda Indonesia selama lebih dari satu tahun, dirasakan sangat berat oleh sektor pariwisata. Bahkan momen lebaran 2021 ini saja disebutnya tidak akan menimbulkan demand yang baik, karena adanya kebijakan larangan mudik.

"Kalau ditanya strategi baru tidak ada lagi, karena selama tidak ada demand-nya, strategi apapun tidak akan berguna karena yang dibutuhkan adalah demand," pungkasnya. (git/fin)

Admin
Penulis