News . 15/04/2021, 18:28 WIB
JAKARTA - Terduga teroris yang ditembak mati Tim Densus 88 Antiteror ternyata mantan narapidana teroris. Dia bebas pada tahun 2016 dan kembali berulah.
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol E Zulpan dalam keterangannya mengatakan MT ditembak mati karena menyerang petugas dengan dua bilah parang di kedua tangannya. Dia menyerang polisi saat akan ditangkap di jalan Manuruki 3 Kelurahan, Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/4).
Senjata tajam jenis parang tersebut kini telah diamankan sebagai barang bukti.
"Sudah dilakukan upaya persuasif tembakan peringatan, namun tidak diindahkan, terus menyerang sehingga dilakukan upaya tindakan tegas terukur oleh Tim Densus 88 untuk melumpuhkan sehingga yang bersangkutan meninggal dunia," paparnya.
Zulvan menyebut MT punya keterkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral.
Diungkapkannya, MT merupaka pria kelahiran 1972. Dia merupakan anggota jaringan Villa Mutiara. Dia jaringan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada, Minggu (28/3). Dia juga seorang bekas narapidana terorisme.
Dia ditangkap dan menjalani upaya penegakan hukum melalui proses persidangan. Dia kemudian divonis tiga tahun penjara.
"Bersangkutan keluar pada 2016 kemudian setelah itu, bersangkutan bergabung dengan kelompoknya Rozaldi yang telah kita amankan. Kita lakukan upaya tegas di awal tahun. Ini merupakan kelompok yang sama," terangnya.(gw/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com