JAKARTA - Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mohammad Nasih menegaskan, peserta yang tidak hadir saat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) akan otomatis gugur.
"Peserta gugur jika tidak hadir dalam UTBK dengan alasan apapun, termasuk Covid-19," ujar Prof Nasih, saat meninjau UTBK hari pertama di Kampus Universitas Airlangga Surabaya kemarin, Senin (12/4).
BACA JUGA: Bea Cukai Tambah Izin Kawasan Berikat Mandiri Perdana di Lampung
Nasih juga telah mengimbau, agar peserta melakukan isolasi mandiri sebelum pelaksanaan UTBK. "Sehingga memang jika tidak bisa hadir karena alasan Covid-19, kami tidak bisa mengakomodasi di sesi cadangan, tapi uang pendaftaran akan dikembalikan," ujarnya.Nasih menuturkan, sesi cadangan ini pada tahun lalu digunakan untuk peserta yang tidak bisa mengikuti jadwal karena sakit ataupun hasil tes cepat-nya reaktif.
Namun, kata dia, karena banyaknya peminat UTBK pada tahun ini, maka sesi cadangan akhirnya digunakan sebagai sesi tambahan yang terjadwal.
BACA JUGA: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi
"Kalau kami mengeluarkan sesi cadangan tambahan, maka kami harus menyiapkan soal lagi, sedangkan soal sudah kami siapkan sebelumnya sesuai dengan jumlah sesi. Dan pastinya kualitas soalnya akan berbeda nantinya. Tidak mungkin kami memakai lagi soal yang sudah kami keluarkan," terangnya.Sementara itu, pelaksanaan UTBK secara nasional dikatakan Nasih belum ada laporan berarti. Meskipun ada universitas yang server-nya sempat belum siap, dan gardu PLN meledak, namun panitia pusat UTBK berhasil menanganinya.
BACA JUGA: Moeldoko Sebut Jokowi Kerap Ingatkan Menterinya untuk Jangan Korupsi
Selain itu, Unair juga menerapkan sampling tes cepat di semua lokasi ujian di kampus, dan hasilnya semua nonreaktif, bahkan ada beberapa peserta yang sudah membawa surat tes cepat."Di setiap lokasi kami ambil 10 peserta untuk dites, dan nanti akan kami evaluasi. Kalau hasilnya bagus, mungkin akan kami turunkan jumlah sampling-nya," pungkasnya. (der/fin)