JAKARTA - Pemerintah harus memanfaatkan teknologi dalam mitigasi bencana. Langkah tersebut merupakan poin penting dalam upaya mencegah timbulnya korban berjatuhan.
"Mitigasi dan sistem peringatan dini yang mengedepankan teknologi digital sudah menjadi keharusan. Penerapan ini penting disosialisasi ke masyarakat," kata Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/4).
Selain mitigasi bencana, langkah juga harus diimbangi dengan sistem informasi peringatan dini bencana yang mudah diakses masyarakat, khususnya di daerah pegunungan dan pesisir pantai.
Berdasarkan riset Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) usai bencana di Nusa Tenggara Timur, masyarakat yang selamat karena mendapat informasi dari grup WhatsApp.
"Dari sini kita bisa belajar banyak bagaimana peringatan dini sampai ke tangan masyarakat," ungkapnya.
Bencana yang menerpa Adonara, NTT maupun peristiwa gempa di Kabupaten Malang membutuhkan perbaikan, waktu, dan anggaran pemulihan yang tidak sedikit.
"Di sisi lain, kita pun harus mampu menumbuhkan semangat dan harapan kepada saudara kita di sana untuk segera bangkit dan melupakan musibah yang menghantam," ucapnya.
Dia juga mengapresiasi BMKG yang telah mengeluarkan prakiraan cuaca untuk mewaspadai dampak Siklon Tropis Seroja di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Analisa-analisa dan informasi seperti ini dibutuhkan. Selain itu, masyarakat juga diminta waspada dan dapat mengantisipasi potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca," ujarnya.(gw/fin)