JAKARTA - Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Samto mengatakan, bahwa kementerian menyediakan akses layanan pendidikan untuk anak autisme melalui tiga jalur.
"Pertama adalah sekolah luar biasa. Anak autisme bisa bersekolah di sekolah luar biasa," kata Samto di Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Layanan pendidikan berikutnya, kata Samto, melalui Pusat Layanan Autis (PLA) yang tersedia di setiap kabupaten/kota. Berikutnya adalah melalui sekolah reguler yang menyelenggarakan pendidikan inklusi.
"Kami berharap dengan akses layanan pendidikan bagi anak autisme ini, mereka bisa mendapatkan akses layanan pendidikan dengan baik," ujarnya.
Psikolog pendidikan anak, Dr Dewi Retno Suminar menamabahkan, bahwa pengasuhan memegang peranan penting dalam pendidikan anak-anak autisme. Banyak anak yang mengalami autisme, namun menjadi sukses saat dewasa.
"Saat anak mengalami autisme, orang tua banyak yang tidak percaya, bingung dan juga sedih. Dalam pengasuhan anak autisme, orang tua harus memahami keterbatasan anak, melakukan stimulasi dan menjaga emosi," kata Dewi.
Dewi mencontohkan, misalnya dalam stimulasi bermain, orang tua hendaknya fokus pada aspek apa yang distimulasi. Lalu bayangkan aspek itu dari mainan yang akan diberi dan selalu dampingi, contoh dan selalu sabar.
"Bermain terbukti memberikan dampak pada aspek kognisi, afeksi dan sosial anak," pungkasnya. (der/fin)