Kemenhub Optimalkan Bandara Kertajati

fin.co.id - 03/04/2021, 15:17 WIB

Kemenhub Optimalkan Bandara Kertajati

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati. Optimalisasi dilakukan untuk meningkatkan utilisasi bandara, sebab hingga saat ini bandara yang terletak di Jawa Barat itu masih kurang diminati pengguna jasa penerbangan, lantaran akses dari dan menuju badara itu disebut masih sulit.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto mengatakan, berbagai langkah dilakukan pihaknya, antara lain, pertama mengembalikan sebagian penerbangan dari Bandar Udara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat ke Bandar Udara Kertajati dengan tujuan untuk menata kembali rute penerbangan di kedua bandara tersebut. Selain itu, juga dapat menanggulangi kepadatan di Bandar Udara Husein Sastranegara.

Novie menjelaskan, pihaknya telah mengambil langkah untuk memperlancar proses penataan rute terhadap dua bandara tersebut.

"Kami telah meminta kepada stakeholder terkait untuk mempersiapkan sarana dan prasarana bandara, penyesuaian izin bagi Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal, penataan rute dan koordinasi perubahan slot penerbangan," ujar Novie dalam keterangannya, Sabtu (3/4).

Novie juga mengatakan setelah penataan rute penerbangan tersebut selesai diharapkan kepada seluruh stakeholder penerbangan wajib segera mensosialisasikan secara intensif kepada masyarakat terkait penataan rute tersebut, sehingga masyarakat dapat terinformasikan secara baik.

Yang kedua, kata Novie, Kemenhub berusaha mengoptimalkan konektivitas antara Bandar Udara Kertajati dengan Pelabuhan Patimban.

"Kedua infrastruktur transportasi ini diharapkan akan menstimulir arus barang jasa dan logistik di kawasan industri yang ada di Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah. Konektivitas tersebut juga dapat lebih lancar apabila jalur akses Tol Cisumdawu rampung dikerjakan," tuturnya.

Menurut Novie, Bandara Kertajati belum berfungsi optimal karena akses Tol Cisumdawu hingga saat ini masih belum rampung. Namun demikian, ia mengungkap bahwa Kementerian PUPR sudah menyampaikan bahwa Desember 2021 nanti, tol Cisumdawu sudah terhubung.

"Artinya pergerakan penumpang di Kertajati akan menjadi lebih baik setelah Desember 2021," ungkapnya.

Yang ketiga, lanjut Novie, selain pembangunan Tol Cisumdawu, pihaknya juga merancang strategi lain untuk mengoptimalkan fungsi Bandara Kertajati, yaitu digunakan untuk memberangkatkan calon jamaah haji dan umroh asal Jawa Barat, dan juga jamaah dari Jawa Tengah bagian selatan dan barat.

"Sesuai dengan arahan Presiden, bahwa nanti setidaknya keberangkatan para calon jamaah haji dan umroh yang berasal dari Jawa Barat maupun beberapa wilayah Jawa Tengah nantinya akan dikonsentrasikan di Bandar Udara Kertajati," ujarnya.

Terakhir, kata Novie, Kemenhub akan menjadikan Bandara Kertajati sebagai pusat pemeliharaan pesawat atau Maintenance Repair Overhaul (MRO) dalam rangka mengembangkan bisnis non penumpang di bandara tersebut.

Untuk hal itu Kemenhub disebut telah berdiskusi dengan TNI AU agar bisa melakukan perawatan pesawat milik TNI di Bandar Udara Kertajati. Selain itu, Kemenhub juga sudah melakukan koordinasi dengan PT.Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Tbk untuk membuka pusat pemeliharaan/perawatan pesawat di Bandar Udara Kertajati.

"Presiden Jokowi juga memberikan instruksi agar tak hanya pesawat milik TNI saja yang melakukan perawatan di Bandar Udara Kertajati ini, tapi juga instansi pemerintahan lainnya seperti Basarnas, BNPB, Kemenhub hingga Kepolisian," pungkasnya. (git/fin)

Admin
Penulis