Rachland Nashidik: Karir Moeldoko Harusnya Tamat Akibat 'Operasi Sajadah' Tapi Diselamatkan SBY

fin.co.id - 29/03/2021, 12:01 WIB

Rachland Nashidik: Karir Moeldoko Harusnya Tamat Akibat 'Operasi Sajadah' Tapi Diselamatkan SBY

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengingatkan kembali jasa Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhono (SBY) kepada KSP Moeldoko ketika karirnya di militer nyaris hilang setelah dicopot dari Pangdam Siliwangi.

"Agustus 2011, kemungkinan besar akibat Operasi Sajadah itu, Moedoko dicopot dari Pangdam Siliwangi. Tak sampai setahun dia memimpin TNI di Jabar. Baru pada 2013, konon atas jasa Jendral Pramono Edhie Wibowo, Moeldoko diberi maaf SBY dan diangkat jadi Kepala Staf Angkatan Darat," ujar Rachland Nashidik di akun Twitter-nya, Senin (29/3).

Rachland menilai, Moeldoko yang paling bertanggung jawab atas 'Operasi Sajadah' pada tahun 2011.

Anak buah Moeldoko diduga melakukan intimidasi terhadap kelompok Ahmadiyah di Cikeusik.

"Moeldoko, dulu Pangdam Siliwangi, diduga bertanggungjawab atas "Operasi Sajadah", 2011. Tentara dibawahnya dituding mengintimidasi, memaksa dengan kekerasan, pengikut Ahmadiyah di Cikeusik berpindah keyakinan. Kini Moeldoko mau kuliahi kita kebhinekaan? Dia bukan jenderal kanan?," ujar Rachland.

Dia mengatakan bahwa karir Moeldoko harusnya tamat usai peristiwa 'Operasi Sajadah' itu. Namun SBY yang menyelamatkan karirnya hingga pada pucuk pimpinan TNI. Sayangnya, Moeldoko dianggap tak kenal budi.

"Bisa dimaklumi SBY begitu terpukul. Karir Moeldoko harusnya tamat akibat Operasi Sajadah. Dia dicopot dari Pangdam Siliwangi dan dua tahun diparkir. Atas jasa Jenderal Pramono Edhie, SBY memberinya second chance".. Mengangkat jenderal tak kenal budi ini jadi KSAD dan Panglima TNI," ucap Rachland. (dal/fin)

Admin
Penulis