Kilang Minyak Balongan Terbakar, Pasokan Harus Tercukupi

fin.co.id - 29/03/2021, 18:58 WIB

Kilang Minyak Balongan Terbakar, Pasokan Harus Tercukupi

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Terbakarnya kilang minyak Balongan milik Pertamina di Indramayu dikhawatirkan mengganggu pasokan bahan bakar minyak (BBM). Terutama di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat yang selama ini dipasok dari kilang minyak tersebut.

Terlebih saat ini akan memasuki bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak meminta Pertamina menyiapkan langkah strategis dan taktis untuk mengamankan pasokan BBM. Disamping penyelamatan aset Pertamina di Refinery Unit (RU) VI Balongan.

Keberadaan RU VI Balongan sangat strategis bagi Pertamina maupun kepentingan nasional. Sebagai Kilang yang relatif baru (beroperasi sejak 1994) dan telah menerapkan teknologi terkini, Pertamina RU VI mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

BACA JUGA:  Soal Kebakaran Balongan, EWI Soroti Kilang Yang Tak Berjarak Dengan Warga

“RU VI Balongan menghasilkan produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, dan Propylene. RU VI Balongan juga bertugas menjaga kestabilan pasokan BBM di wilayah DKI Jakarta, Banten dan sebagian Jawa Barat yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia,” bebernya.

Menurutnya, kekhawatiran terganggunya pasokan BBM di tiga provinsi tersebut sangat beralasan, mengingat konsumsi rata-rata harian di ketiga provinsi tersebut sangat tinggi.

Berdasarkan data Pertamina, dalam kondisi normal, konsumsi BBM masyarakat di wilayah Operasi Pemasaran Regional (MOR) III yang meliputi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat mencapai 26.000 kiloliter per hari, dimana 15.000 kiloliternya dipasok dari Balongan.

BACA JUGA:  Pemda Harus Kembangkan Produk UKM Unggulan Untuk Ciptakan Local Champion

Sedangkan saat pandemi, konsumsi harian sekitar 23.000 kiloliter. Sebagian wilayah Jawa Barat dipasok dari Kilang Balongan, dan sebagian lainnya dari Kilang Cilacap. Secara nasional konsumi BBM masyarakat mencapai sekitar 75 juta kiloliter atau sekitar 205.000 kiloliter per hari.

Amin juga meminta Kementerian BUMN mengevaluasi dampak kebakaran kilang Balongan terhadap peta jalan energi nasional dan melakukan langkah strategis dan taktis yang diperlukan.

Sebagaimana diketahui, salah satu Program Strategis Nasional adalah RDMP (Refinery Development Master Plan) untuk meningkatkan produksi kilang-kilang milik Pertamina.

“Kilang Balongan merupakan bagian dari proyek strategis nasional yakni RDMP Balongan Phase 1, 2, dan 3. Jangan sampai terganggu akibat terjadi kebakaran ini,” kata Amin. (khf/fin)

Admin
Penulis