JAKARTA- Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean mengajak semua pihak mengutuk keras tindakan bom yang diduga bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Kota Makassar, yang terjadi pada Ahad (28/3) pagi sekitar pukul 10.00 Wita
"Saya mengajak kita semua untuk mengutuk pelaku bom bunuh diri di Katedral Makassar, mengutuk seluruh orang yang terlibat, mengutuk pimpinan-pimpinannya siapapun, mengutuk guru-guru yang mengajarinya sesat dan mengutuk orang yang senang atas ledakan tersebut. Mereka turunan iblis yang memang harus dikutuk," tulis Ferdinand di aku Twitter-nya, @ferdinandHaean3, Ahad (28/3).
Mantan kader Partai Demokrat ini berdoa bagi korban agar diberikan kesembuhan
"Saya berdoa semoga para korban luka akibat ledakan bom di Katedral Makasar segera disembuhkan, disehatkan dan dipulihkan oleh Tuhan melalui pengobatan, dibukakan pintu rejeki baginya seluas samudera. Kemanapun melangkah, kesitu beroleh rejeki dan kebaikan," katanya.
Ferdinand menilai, para pelaku bom bunuh diri itu tidak mendapat tempat di surga. Menurutnya, surga hanya bagi mereka yang menyebar kasih sayang.
"Kepada para pelaku bom bunuh diri dan kepada para calon pelaku, janganlah karena fantasi sex dengan bidadari, lantas kalian nekad berniat membunuh orang untuk masuk surga," ujar Ferdinand.
"Surga tak terbuka bagi pembunuh, surga hanya terbuka bagi orang yang amal ibadahnya baik. Menebar kasih dan kebaikan kepada mahluk," imbuhnya.
Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) membenarkan adanya ledakan bom yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) pagi. Ledakan tersebut berasal dari bom bunuh diri.
“Iya betul (bom bunuh diri). Sementara saya lagi menuju ke sana, jadi sementara belum bisa kasih keterangan lebih lanjut,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan ketika dikonfirmasi.
Zulpan belum bisa menyampaikan detail kejadian seperti waktu persis peristiwa tersebut.
Meski begitu, ia menyampaikan terdapat terdapat korban meninggal dunia akibat bom bunuh diri itu. Jumlah pasti maupun identitas korban, kata dia, hingga saat ini belum diketahui. (dal/fin).