JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) akan memangkas jumlah produksi ayam dengan mengurangi produksi telur yang bisa ditetaskan dan pengurangan Daya Old Chicken (DOC) atau ayam berusia kurang 10 hari, sebanyak 288 juta. Kebijakan itu dilakukan guna menstabilkan pasokan dan permintaan sehingga harga tetap stabil.
Kepala Seksi Ternak Unggas Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan, Iqbal Alim mengatakan, pemangkasan tersebut sudah dimulai sejak Februari hingga April 2021. Adapun, target pemangkasan mencapai 139,2 juta ekor pada periode Februari-April 2021.
BACA JUGA: Kabar Transfer: Liverpool Pulangkan Suarez, Milan Temukan Pengganti Ibra
"Sementara target pemangkasan telur fertil (HE fertil) sebanyak 149,6 butir telur di periode Februari-April 2021,'' ujarnya dalam video daring, kemarin (25/3).Tahun 2021, pihak memprediksi produksi ayam surplus sebanyak 510 juta ekor yang bisa berdampak pada ketidakstabilan harga ayam hidup di tingkat peternak. Dalam hal ini, Kementan hingga 24 Maret 2021 telah merealisasikan pengurangan HE fertil sekitar 38 persen dari target yang ditetapkan.
BACA JUGA: Legenda MU Samakan Sergio Aguero dengan Eric Cantona
Iqbal menambahkan, harga ayam hidup sangat dipengaruhi oleh besarnya pasokan di kandang dan di pangkalan ayam.Selain itu pada tahun 2020 harga ayam hidup turun ke level terendahnya di harga Rp13.718 dikarenakan konsumsi masyarakat menurun dari 12,79 kg perkapita pada tahun 2019 menjadi 10,1 kg perkapita karena pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19. (din/fin)