News . 26/03/2021, 06:35 WIB
JAKARTA - Pemerintah tak akan melakukan impor beras, jika memang stoknya masih aman. Terlebih saat memasuki panen raya.
Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Dani Amrul Ichdan menyebut, pemerintah tak mungkin merencanakan impor beras jika stok masih aman dan sedang memasuki masa panen.
Untuk itu, pemerintah baru akan melakukan impor beras jika syarat dan situasi telah memungkinkan serta apabila kondisi mengharuskan karena pasokan berkurang.
"Seandainya target itu tidak tercapai dan stok beras di bawah 1 juta ton, sementara kebutuhan bertambah, seperti kebutuhan untuk bantuan sosial (bansos) kemungkinan semakin banyak, maka dibutuhkan impor," ujarnya.
Impor dilakukan agar bisa menjaga pasokan beras apabila stok tidak memadai dan harga-harga tidak mengalami kenaikan karena adanya kelangkaan barang.
"Pemerintah tidak hanya melihat kapasitas produksi, tidak hanya stok (beras) yang ada, tapi juga stabilisasi harga," katanya.(gw/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com