Ini Fakta BRICash Bagian dari Grup Usaha BRI

fin.co.id - 26/03/2021, 17:52 WIB

Ini Fakta BRICash Bagian dari Grup Usaha BRI

JAKARTA - Dugaan adanya wanprestasi yang dilakukan BRICash kepada mitra kerjanya menimbulkan polemik baru. BRI tidak akui BRICash bagian dari grup usaha.

Berdasarkan fakta, jajaran direksi PT Bringin Gigantara (BRICash) merupakan pensiunan dari bank plat merah tersebut. Direktur operasional PT Bringin Gigantara (BG) Hepman Damanik sebelum pensiun menduduki posisi Kepala Divisi Sentra Operasi, di BRI.

Saat hal ini ditanyakan ke Wakil Corsec Bank Rakyat Indonesia (BRI), Roma Simanjuntak membenarkan para direksi di BG merupakan pensiunan dari BRI.

BACA JUGA:  Lima Tahun Tunggu Kejelasan, RJ Lini Mengaku Senang Akhirnya Ditahan KPK

"Tidak ada salahnya kan jika sudah pensiun di karyakan kembali di perusahaan, tentu jika orangnya berkenan. Sama seperti tentara yang bekerja di Asabri," kata Wakil Corsec Roma Simanjutak kepada wartawan, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

[caption id="attachment_518369" align="alignnone" width="696"] Upaya penyelesaian masalah antara PT SS dengan PT Bringin Gigantara (BRICASH) yang dilakukan di Restoran Aceh, Benhil, Jakarta Pusat, Senin 8 Maret 2021. Pihak BRI diwakili Roma Simanjuntak, Wakil Corsek BRI.foto: ronald tanamas[/caption]

Corporate Secretary, Aestika Oryza Gunarto saat ditanyakan beberapa fakta adanya kedekatan perusahaan BRI dengan BRICash melalui pesan singkat, enggan merespon lebih jauh.

Beberapa fakta kedekatan BRI dengan BRICash itu antara lain, pihak Corsec BRI sempat menjadi mediator pertemuan antara perusahaan BG dan PT Samudera Sumber Mandiri.

BACA JUGA:  Calon Penerima TPG 2021 Sedang Diverifikasi, Kemenag: Harus Tepat Sasaran

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun redaksi FIN, BRI sudah 2 kali menjadi mediator pertemuan antara BG dan perwakilan SS. Pertemuan pertama di bilangan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat dan pertemuan kedua antara PT BG dan PT SS di kantor Bringin Gigantara di bilangan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

[caption id="attachment_518371" align="alignnone" width="696"] Pertemuan ke dua antara PT SS dan PT BG atas inisiasi dari BRI. Wakil Corsec BRI, Roma meminta Hepman Damanik untuk tindaklanjut pertemuan kedua di kantornya. Pertemuan terjadi di Kantor PT Bringin Gigantara di TB Simatupang. Jakarta Selatan, Senin, 15 Maret 2021. PT BG di Wakili oleh Direktur Operasional Hepman Damanik (Baju Putih, Duduk di Tengah) dan tim legal PT BG. Mewakili BG, Hepman tidak bisa memberikan kepastian waktu untuk validasi dan rekonsiliasi data. Validasi dan rekonsiliasi itu untuk memastikan kebenaran tagihan bernilai puluhan miliar yang diberikan PT SS kepada PT BGfoto: ronald tanamas[/caption]

Namun beberapa kali pihak BRI meminta nama perusahaannya BRI untuk tidak dibawa-bawa dalam dugaan wanprestasi BRICash atau Bringin Gigantara. Sejatinya, dalam masalah wanprestasi BRI memang tidak terlibat.

Menurut Paktisi Hukum dari Universitas Lampung, Fajar Arifin pernyataan BRI yang tidak mengakui Bringin Gigantara sebagai bagian dari grup usahanya terkesan lepas tanggungjawab dan tidak mampu melakukan pengawasan dengan baik. Dia menambahkan sebenarnya urusan ini sangat mudah sekali diselesaikan dan tidak perlu berlarut-larut.

BACA JUGA:  Peringati Hari Air Sedunia, Brantas Abipraya Hijaukan Bendungan Semantok

Fajar menyebutkan, fungsi kerja utama BRICash itu melakukan pengawalan dan pemasukan uang di semua ATM BRI yang ada di seluruh Indonesia.

"BRI terkesan buang badan dan tidak mau akui BRICash sebagai bagian grup usaha. BRICash jelas sekali mempunyai tugas melakukan pengawalan, pemasukan dan perawatan mesin ATM BRI di seluruh Indonesia. Lalu untuk apa para mantan petinggi atau pimpinan BRI itu kerja lagi di BRICash," kata Praktisi Hukum Universitas Lampung, Fajar Arifin saat dihubungi lewat telepon Selasa, (26/3/2021).

Fajar mempertanyakan pernyataan BRI yang tidak mengakui BRICash yang berada di bawah naungan PT Bringin Gigantara sebagai bagian perusahaannya.

"Jangan-jangan BRI malu dengan kinerja atau sistem administrasi yang dimiliki oleh Bringin Gigantara atau BRICash yang tidak rapi. Sebenarnya masalah ini tidak perlu berlarut-larut, BRI tinggal meminta pihak BRICash atau Bringin Gigantara untuk melakukan rekonsiliasi dan validasi data dengan pihak SS, maka urusan selesai," tandas Fajar Arifin.(rt/fin)

Admin
Penulis