JAKARTA - Sebanyak enam wakil Indonesia berhasil lolos ke babak 16 besar Orleans Masters 2021. Enam wakil tersebut adalah Putri Kusuma Wardani di nomor tunggal putri, Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi di ganda putra.
Kemudian, Yulfira Barkah/Febby Valencia dan Nita Violina/Putri Syaikah di ganda putri, serta Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow dan Zachariah Sumanti/Hediana Julimarbela di nomor ganda campuran.
Pasangan Yulfira Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani akan menghadapi unggulan enam, Selena Piek/Cheryl Seinen. Lalu pasangan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah akan menghadapi unggulan kedua asal Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva.
Putri KW akan menghadapi pebulutangkis Swiss, Sabrina Jaquet di babak 16 besar hari ini. Jaquet termasuk pemain veteran yang sudah berpengalaman dan punya jam terbang tinggi.
Tiga wakil Indonesia lainnya bakal berjumpa wakil Denmark. Sabar/Reza bertemu Mads Pieler Kolding/Frederik Sogaard. Di nomor ganda campuran, Akbar/Winny berjumpa Mathias Thyrri/Mai Surrow sedangkan Zachariah/Hediana bertemu Jeppe Bay/Sara Lundgaard.
Akbar/Winny mengaku tegang setelah sekian lama tidak bertanding bersama. "Saya biasanya bermain selalu enjoy tapi hari ini agak tegang sebelum main," kata Akbar
"Ada kagok juga. Mungkin karena lama tidak bertanding dan ini kali pertama main bareng Winny lagi di turnamen internasional," sambungnya.
Indonesia sudah tak memiliki wakil di nomor tunggal putra usai Chico Aura Dwi Wardoyo tumbang pada Rabu (24/3). Chico kalah dari Chirag Sen dengan skor 13-21, 12-21.
Harry Hartono, pelatih yang menemani menyebut, Chico tak cukup berani untuk menyerang saat tampil di Palais des Sports, Rabu (24/3/2021) malam.
"Pertemuan Chico vs Chirag Sen adalah pertemuan pertama keduanya," ujar Harry Hartono dalam keterangannya.
"Kualitas permainan Chirag Sen, depannya cepat dan banyak variasi. Chico antisipasinya kurang cepat dan kalah inisiatif," sambungnya.
Harry mengaku, sempat memberi instruksi agar Chico mengubah pola permainan. Tapi, tak berjalan sebagaimana mestinya.
"Saat harus mengubah pola untuk bermain lebih ulet dan mengontrol, Chico juga kurang tenang dan kurang bisa menggunakan stroke," terangnya
"Pada akhirnya, dia banyak melakukan kesalahan sendiri. Harus ada latihan ekstra agar bisa mengejar kekurangan," pungkasnya. (der/fin)
