News . 22/03/2021, 15:50 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan point pada penutupan perdagangan sore ini, walaupun disesi siang sempat melemah 30 point di level Rp14.407/USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14. 407/USD.
Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, faktor eksternal menyebabkan dolar mengalami penguatan. Indeks dolar tetap menguat dan imbal hasil treasury sepuluh tahun tetap mendekati level tertinggi AS dalam lebih dari satu tahun.
Lelang Treasury AS untuk utang dua, lima, dan tujuh tahun di akhir pekan ini juga berada dalam radar investor. Bank-bank besar AS juga harus melanjutkan memegang lapisan tambahan modal penyerap kerugian terhadap Departemen Keuangan AS dan deposito bank sentral mulai April dan seterusnya setelah Federal Reserve AS mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka tidak akan memperpanjang jeda sementara peraturan Covid-19 karena akan berakhir pada Maret 2021.
Sementara itu Ketua The Fed, Jerome Powell menegaskan dalam editorial Wall Street Journal bahwa Fed akan terus memberikan bantuan kepada perekonomian selama dibutuhkan, dengan pemulihan yang saat ini masih jauh dari selesai. Dia juga mengatakan bahwa AS akan menarik diri dari krisis Covid-19 lebih kuat dan lebih baik, seperti yang telah sering dilakukan sebelumnya.
Investor juga melihat ke KTT Inovasi BIS di kemudian hari, di mana Powell berada dalam daftar pembicara bersama kepala bank sentral lainnya termasuk Christine Lagarde dari Bank Sentral Eropa dan Andrew Bailey dari Bank Inggris.
Powell dan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen juga akan membuat penampilan bersama pertama mereka di depan Komite Jasa Keuangan DPR AS pada hari Selasa untuk bersaksi tentang kebijakan Fed dan Departemen Keuangan Covid-19.
Di seberang Atlantik, penggantian mengejutkan gubernur bank sentral Turki Naci Agbal selama akhir pekan juga mendorong investor ke dolar safe-haven. Penggantian Agbal oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan dengan Sahap Kavcioglu juga memicu kekhawatiran akan terjadinya gejolak di pasar keuangan lainnya.
Sementara itu dari faktor internal, terbitnya Undang-Undang (UU) Cipta Kerja membantu mengurangi dampak negatif covid-19, utamanya di sektor lapangan kerja. UU Cipta Kerja disebut Ibrahim menjadi jembatan antara program penanganan covid-19 jangka pendek dan breakfrom struktural di jangka panjang.
"Pemberlakuan undang-undang ini sangat tepat waktu karena akan membantu mengurangi dampak negatif COVID-19 terhadap mereka yang terkena dampak, terutama di sektor lapangan kerja," ujar Ibrahim dalam keterangan pers nya, Senin (22/3).
Sebagai pemain sentral dalam perekonomian Indonesia, pemerintah memberikan fasilitas perlindungan, pemberdayaan insentif, serta pembiayaan bagi pelaku UMKM. Selain itu, melalui Online Single Submission (OSS) yang ditargetkan akan diimplementasikan pada Juli 2021, akan mempermudah dan menyederhanakan proses perizinan usaha.
Usaha pemerintah lainnya untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, dengan mengesahkan berbagai regulasi turunan tentang ketenagakerjaan serta membentuk Indonesia Investment Authority (INA).
Pemerintah, kata Ibrahim juga telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp60 triliun sebagai modal INA untuk merealisasikan kegiatannya. Sebelumnya, di awal 2020 telah dialokasikan modal awal sebesar Rp15 triliun dan tahun 2021 dipersiapkan tambahan sebesar Rp60 triliun dan diharapkan kuartal pertama, Indonesia Investment Authority bisa merealisasikan kegiatan ini.
"Melalui berbagai upaya tersebut Pemerintah optimistis tahun 2021 akan menjadi titik balik dari permasalahan akibat pandemi dan mengharapkan partisipasi dari para stakeholder untuk memastikan bahwa berbagai kebijakan yang telah dipersiapkan dapat dioperasionalisasikan secara optimal," tuturnya.
Menurutnya, informasi UU Cipta kerja membawa angin segar pagi mata uang rupiah kembali ke performa terbaik dan rupiah kembali digdaya walau hanya stagnan.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com