News . 21/03/2021, 07:35 WIB
JAKARTA - Semua orang berpotensi terinfeksi COVID-19. Termasuk ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo. Mantan Danjen Kopassus ini diketahui sempat menolak menjalani perawatan di rumah sakit saat dirinya terkonfirmasi positif Corona.
Hal ini disampaikan tenaga ahli dan staf khususnya Egy Massadiah di Jakarta, Sabtu (20/3). "Tim dokter dari Satgas COVID-19 maupun tim dokter BNPB, meminta Pak Doni berkenan dirawat di rumah sakit. Semua bujuk-rayu seperti membentur tembok," kata Egy.
Data saturasi oksigen Doni Monardo berada di angka 78 persen. Artinya masuk dalam kategori rendah. "Angka itu jauh dari normal di kisaran 95-100 persen," imbuhnya.
Namun, akhirnya Doni bersedia dirawat di rumah sakit setelah mendengar ultimatum dari putri sulungnya. Doni pun masuk ke kamar perawatan pada 26 Januari 2021. Dia dirawat sampai 29 Januari 2021. Setelah keluar RS, Doni menjalani isolasi mandiri di hotel.
Terkait bagaimana Doni terinfeksi, Egy menuturkan bahwa Letjen TNI itu sangat patuh protokol kesehatan. Bahkan tidur pun Doni tetap memakai masker. Ini dilakukan saat meninjau gempa Sulawesi Barat pada awal Januari 2021 lalu. Selain itu, Doni juga rajin berolahraga.
Menurutnya, Doni Monardo merasakan hal itu dalam tiga pekan pertama saat kondisi fisiknya menurun. Dia juga merasakan proses kesembuhannya lambat, meski sudah mengonsumsi sekian jenis vitamin dan obat-obatan. Doni pun merasa cepat lelah. "Kami berharap apa yang dialami Pak Doni menjadi pelajaran dan bermanfaat buat kita semua," pungkasnya. (rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com